Lobar Penyumbang DBD Terbanyak Kedua

FOGGING: Petugas Dinas Kesehatan melakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran DBD di wilayah Lombok Barat. (IST/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG –Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lombok Barat terus bertambah. Dinas Kesehatan NTB menyebut secara keseluruhan ada 2.037 kasus DBD di NTB. Dari total kasus ini, Lombok Barat menjadi penyumbang terbanyak kedua setelah Kota Mataram. DBD di Kota Mataram menjadi yang terbanyak yakni 400 lebih kasus.

Rincian data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan NTB, Kota Mataram sebanyak 473 kasus, Lombok Barat 107 kasus, Lombok Tengah 53 kasus, Lombok Timur 574 kasus dan Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 146 kasus.

Selanjutnya, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebanyak 90 kasus, Sumbawa 253 kasus, Dompu 111 kasus, Kabupaten Bima 156 kasus dan Kota Bima sebanyak 74 kasus. “ Kasus pasien meninggal sebanyak 4 orang. Satu pasien asal Lobar, Loteng satu orang dan Kabupaten Bima sebanyak dua orang,” ungkap

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Zainul Arifin, kemarin.

Jika dibandingkan dengan periode Januari sampai Juli 2022 jumlah kasus DBD di NTB tercatat sebanyak 1.766 kasus. Maka terjadi peningkatan kasus dari Agustus sampai September 2022 sebanyak 271 kasus. “Tapi sekarang ini data yang masuk di kami masih belum ada peningkatan. Biasanya kasus mulai naik jika sudah sebulan turun hujan,” tambah Zainul.

Terpisah, Dinas Kesehatan Lombok Barat mencatat selama tahun 2022 kasus DBD dari bulan Januari hingga akhir September mencapai 180 kasus.”Selama tahun 2022 dari Januari sampai Minggu ke 2 September kasusnya 176 kasus, sedangkan sampai akhir September bertambah menjadi 180 kasus,” kata dr. Ahmad Taufiq Fathoni, Kabid P3KL Dinas Kesehatan Lombok Barat.

Terkait dengan perbedaan data ini, ia mengatakan kemungkinan data provinsi belum masuk secara keseluruhan.”Mungkin belum terinput semua di laporan provinsi. Kalau data manual kami sudah di angka 180, data ini pasti sama dengan Puskesmas karena datanya diambil dari Puskesmas,” jelasnya.

Untuk bulan September saja kasus DBD ada 15 kasus yang ditemukan ini tersebar di Kecamatan Gerung 6 kasus, Labuapi 2 kasus, Sekotong 2 kasus, Kediri 2 kasus, Kuripan 2 kasus, Lembar 1 kasus, totalnya jadi 15 kasus. Secara keseluruhan selama tahun 2022 dari Januari hingga September 2022 jumlahnya 180 kasus.” Untuk bulan Oktober ditemukan baru ada satu kasus,” akunya.

Warga diminta waspada karena kasus berpotensi meningkat pada bulan Oktober 2022 sampai Maret 2023. DBD banyak menyerang remaja dan orang dewasa dari usia 14 tahun sampai 40 tahun, dan menyerang anak-anak usia 5 sampai 15 tahun. Dari total kasus, Kecamatan Gerung paling banyak kasus yakni 44 kasus.(ami)

Komentar Anda