Lalu Aksar Mulai Keliling Sapa Masyarakat Lombok Tengah

MENYAPA: Lalu Aksar Ansori, bakal calon wakil bupati Lombok Tengah (kiri) saat berkunjung ke salah satu pengusaha ayam petelur di Kabupaten Lombok Tengah. (faisal haris/radarlombok.co.id)

LOTENG—Salah satu bakal calon wakil bupati Lombok Tengah pada Pilkada serentak 2020 yang akan dilaksanakan September mendatang, Lalu Aksar Ansori, kini mulai aktif keliling wilayah Kabupaten Lombok Tengah untuk mendengar aspirasi, sekaligus menyapa masyarakat.

“Dalam dua minggu terakhir ini, saya sudah silaturrahmi ke beberapa titik di kecamatan di Lombok Tengah, seperti Kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat, Pringgarata, Kopang, Batukliang, dan Kacamatan Batukliang Utara,” ungkap mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB ini, kepada radarlombok.co.id, Rabu (4/3/2020).

Disetiap titik yang dikunjungi, ada potensi besar yang dilakukan oleh masyarakat. Dimana katanya, masyarakat cukup giat melakukan usaha, seperti membudidayakan ayam petelur. “Pada umur 5 bulan hingga 2 tahun, ayam bisa memproduksi telur setiap hari. Walaupun demikian pada umur 1,8 hingga 2 tahun menjadi masa apkir untuk produksi, sehingga harus segera diganti dengan bibit yang baru,” tuturnya saat melakukan kunjungan ke salah satu pelaku usaha ternak ayam petelur di beberapa kecamatan Lombok Tengah.

Menurut Aksar, investasi ayam ini cukup besar, mulai kandang yang super besar dan mewah (bahkan hampir sama dengan biaya bikin rumah permanen di desa), bibit ayam, pakan, vitamin, obat-obatan, lahan dan lain sebagainya.

Kalau di pedesaan, untuk lahan, dedak dan bahan lokal seperti bambu bisa menghemat, karena masih tersedia. Sedangkan bahan lainnya tidak harus mengeluarkan modal yang cukup besar, dengan harga fluktuatif tergantung pasar. “Untuk kandang kawat dipesan khusus dari Surabaya, karena bahan bambu tidak higienis. Sebenarnya usaha ayam ini sangat menjanjikan, hanya saja cost yang besar membuat usaha ini terkadang keuntungan tipis (sedikit, red). Bahkan pak pok (tidak rugi tidak untung), namun tidak jarang yang berhasil,” ucapnya.

Karena itu, sambungnya, di sinilah pentingnya pemerintah mengambil bagian. Jika biaya-biaya bisa ditekan, maka usaha ayam petelur ini menguntungkan para peternak, dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut. Karena tidak hanya buat peternak sendiri, dengan adanya usaha tersebut maka akan terbuka peluang kerja bagi masyarakat.

Disisi lain, peran pemerintah perlu diharapkan antara lain permodalan, teknologi yang mudah, murah dan dekat pasar, termasuk harga, kandang, pakan, vitamin, obat-obatan serta pendampingan. “Saya kira Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan STIP (Science Technology Industrial Park) serta perbankan selaku inkubator dan mentor bisa melakukan terobosan dan perhatian,” terangnya.

Aksar yang juga merupakan Seketaris PWNU NTB ini memiliki komitmen dan niat yang tulus mengabdikan diri, ketika Pilkada nanti diberikan amanah memimpin kabupaten Lombok Tengah, melalui berbagai program kerjanya.

“Kita juga perlu membangun jaringan dengan lembaga2 riset dan teknologi, pabrikan dan perguruan tinggi, karena ada banyak temuan teknologi tepat guna terapan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan,” tutupnya. (sal)

Komentar Anda