Komisi IV Kecewa Kinerja Dokter Jack

NAKES MATARAM: Kalangan tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Kota Mataram tetap kerja keras melayani masyarakat, meskipun hingga kini insentif untuk Nakes yang dijanjikan tak kunjung cair. (SUDIR/RADAR)
NAKES MATARAM: Kalangan tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Kota Mataram tetap kerja keras melayani masyarakat, meskipun hingga kini insentif untuk Nakes yang dijanjikan tak kunjung cair. (SUDIR/RADAR)

MATARAM—Sekrertaris Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati menyayangkan insentif tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani pasien positif corona (Covid-19), tak kujung dicairkan, karena masalah data Nakes yang belum diserahkan Direktur RSUD Kota Mataram dr HL Herman Mahaputra, atau yag akrab disapa Dokter Jack.

“Kok data Nakes sampai sekarang belum diserahkan. Padahal kita sudah berjuang menyuarakan. Apalagi pihak daerah sudah siap membayar, dan uang juga sudah tersedia Rp 2,9 miliar,” katanya kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (28/6).

Sejak awal, kata politisi PDI Perjuangan ini, pihaknya sudah meminta Direktur RSUD Kota Mataram dan Dikes, agar menyampaikan data tenaga medis yang telah berjuang selama ini. Karena dengan adanya insentif, maka itu bisa menambah semangat mereka untuk bekerja lebih maksimal lagi.

Insentif tersebut, juga sudah sesuai dengan aturan pusat. Dokter spesialis akan mendapatkan Rp 15 juta setiap bulan, dokter umum Rp 10 juta per bulan, perawat Rp 7,5 juta per bulan, dan tenaga kesehatan lain Rp 5 juta per bulan. Selain itu ada pula santunan kematian kepada keluarga tenaga medis sebesar Rp 300 juta.

Kebijakan tersebut, selanjutnya diturunkan menjadi Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang ditandatangani Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, pada 27 April 2020. “Itu sudah jelas. (Tapi) sekarang kok masih belum disalurkan,” sesal Nyayu.

Beberapa kali pihaknya melakukan pemanggilan dan meminta data. Namun tidak ada respon dari Direktur RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra. Padahal tenaga kesehatan merupakan salah satu garda terdepan di tengah pandemi corona sejak bulan Maret lalu.

Dikatakan Nyayu, Komisi IV DPRD Kota Mataram akan kembali memanggil jajaran Dinas Kesehatan, dan Direktur RSUD Kota Mataram, terkait dengan jumlah tenaga medis di Kota Mataram yang sudah berjuang  memberikan pelayanan pada masyarakat.

Sebelumnya, Direktur RSUD Kota Mataram, Dokter Jack, mengaku tak begitu saja percaya dengan janji pemerintah pusat. “Jika memang ada uangnya. Perintahkan saja daerah memberikan insenstif kepada tenaga medis,” katanya. (dir)

Komentar Anda