Kesejahteraan Honorer Cuma Janji Manis

PHP : Kalangan honorer merasa di PHP terkait dengan pemberian THR satu kali gaji. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kekesalan pengawai honorer di Kota Mataram terus memuncak terkait dengan pembatalan pemberian tunjangan hari raya (THR). Kalangan pengawai honorer merasa di-prank sama Wali Kota Mataram yang sebelumnya menjanjikan kesejahteraan kalangan honorer.

Terkait kesejahteraan honorer salah satu visi-misi wali Kota Mataram pada pilkada tahun 2020 lalu. Namun, praktis janji Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman yang akrab disapa pasangan (Harum) hanya ucapan semata.

Belum terbukti sejak menjabat. Tenaga honorer semakin menjerit karena belum mendapatkan perhatian serius. Para honorer mengaku lebih sejahtera ketika Kota Mataram dipimpin Penjabat Wali Kota Mataram, Hj Putu Selly Handayani yang menaikan gaji mereka dari Rp 800 ribu menjdi Rp 1,2 juta. Hal ini masih melekat di ingatan para honorer terkait dengan kebijakan Penjabat Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Handayani tahun 2015 lalu.

Salah satu honorer Kota Mataram isial AR mengatakan, semua teman-teman sudah berharap THR dicairkan dengan setara satu kali gaji. ‘Ketika kita dengar dibatalkan, semua menyuarakan kekecewaan. Bahkan ada grup WhatsApp THR PHP, kita kesal saja. Kok sudah diungkapkan di publik akan dicairkan, tapi selang sehari dibatalkan,’’ kesalnya kepada Radar Lombok.

Dia menyebutkan, tenaga honorer selama ini lebih bahagia ketika ada Penjabat Wali Kota Hj Putu Selly Handayani yang menaikan gajinya. ‘’Makanya, tahun 2024 kalau ada lagi calon kepala daerah yang berjanji sejahterakan kami, maka kami akan mendukung mereka. Sekarang ini sudah dak ada lagi kepedulian. Kita kerja, terus gaji dicairkan tiga bulan sekali,’’ sesalnya.

Selain itu, selaku pegawai tidak tetap (PTT) terkadang dimarahi pimpinan. Sementara ASN, banyak yang kerjanyaan tidak tuntas dibiarkan. Dia berharap, ada titik keadilan untuk tenaga honorer di Kota Mataram. ‘’Jangan sampai kita dijanjikan semata namun tidak ada realisasi,’’ pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Abd Rachman mengatakan, untuk janji THR yang sudah terbuka ke publik selama ini tetunya menjadi harapan dari honorer. ‘’Mereka patut menagih karena dari awal sudah diumumkan dan anggaran dinilai sangat realistis. Selama Pemkot Mataram bisa lebih awal melakukan perencanaan yang matang dan ada anggaran yang disediakan,’’ katanya.

Sepekan lagi menjelang Idul Fitri, tenaga honorer sudah sangat menanti. Badan Keuangan Daerah (BKD) tetunya bisa melakukan terobosan dan membuat skema lain dengan mencermati postur anggaran, karena Kota Mataram sangat potensial untuk memberikan THR kepada tenaga honorer. Dari 5007 data honorer yang bekerja di dinas maupu kelurahan harus diperhatikan. ‘’Selama ini banyak sumber-sumber pendapatan asli daerah yang didapatkan di Kota Mataram. Semuanya juga tidak lepas dari peran dari tenaga honorer di Kota Mataram. Mereka sudah bekerja maksimal membantu ASN,’’ tegasnya.

Dia berharap, tenaga honorer diperhatian di tengah kebutuhan Idul Fitri yang semakin dekat agar tidak terus menimbulkan kekecewan. Pemkot Mataram harus melakukan terobosan dengan anggaran yang sudah disiapkan dari awal di perencanaan masing-masing OPD bisa diterapkan. ‘’Dari segi anggaran Rp 6,1 miliar dinilai sangat layak dan tenaga honorer bisa mendapatkan haknya,’’ katanya. (dir)

Komentar Anda