Kenyamanan Investasi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Kenyamanan Investasi Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Najmul Akhyar (HERY/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menyebutkan kenyamanan investasi menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Lombok Utara.

Keberhasilan umum pembangunan daerah ditunjukan beberapa faktor. Sehingga perekonomian harus terus ditingkatkan. Hal itu ditunjukkan dari kemampuan pengelolaan serta kebijakan efeisiensi anggaran dilihat dari kemampuan keuangan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat. “Efektivitas penggunaan APBD berhasil menunjukkan progress keberpihakan kepada pembangunan serta peningkatan tarap perekonomian masyarakat,” ujarnya. 

Keberhasilan umum pembangunan daerah ditunjukkan oleh beberapa factor yakni potensi daerah, kapasitas keuangan daerah, birokrasi, pertumbuhan investasi, kapasitas masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Indicator yang menunjukkan pembangunan daerah adalah peningkatan IPM serta pertumbuhan ekonomi. Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah semakin dirasakan oleh masyarakat dilihat dari terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat selama ini.

[postingan number=5 tag=”investor”]

Pertumbuhan ekonomi 4 persen pertahun merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2011 yakni 5,43 persen. Petumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2011-2013 mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2011 PDRB KLU mencapai 2,50 Triliun, meningkat menjadi 3,54 Triliun 2015. Sedangkan PDRB perkapita pada tahun 2015 mencapai Rp.16 juta lebih meningkat 9,39 persen dari tahun 2014 yakni 15 juta lebih.

Baca Juga :  Telkomsel-Dispar NTB Luncurkan Aplikasi Halal Tourism

Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah adalah memberikan peluang terbuka kepada investor untuk berivestasi di Lombok Utara. Kenyamanan berinvestasi menjadi salahstau daya tarik bagi investor selama ini. Realisasi investasi di Lombok Utara pada tahun 2015 mencapai 127 diharapkan mampu mendorong sektor ekonomi ditahun mendatang. “Ketersediaan infrastruktur menjadi pendorong investasi di samping kenyamanan yang diberikan daerah,”sebutnya saat membacakan LKPJ-nya.

Masih tingginya angka kemiskinan, lanjutnya, menjadi perhatian bersama serta kerja keras bersama. Angka kemiskinan masih pada angka 34,14 persen pada tahun 2015. Angka itu adalah tertinggi dari kabupaten lain di NTB. Namun, penurunan angka kemiskinan melalui kebijakan pemda memliki progress yang signifikan. Jika dulu KLU berada pada angka kemiskinan tertinggi yakni 43,19 persen dapat diturunkan menjadi 34,14 persen. Penurunan signifikan itu ditunjukkan oleh kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat. “Jika di daerah lain, angka kemiskinan itu selalu meningkat namun di Lombok Utara berhasil diturunkan meski progresnya tidak seperti tahun 2011-2013 lalu dimana angka kemiskinan berhasil diturunkan rata-rata 2 persen pertahun,”sebutnya.

Baca Juga :  Bulan Ramadan, BI Prediksi Inflasi 1 Persen

Pada penyampaian LKPJ 2016 itu, bupati menyebutkan capaian serta keberhasilan dalam system pengelolaan anggarannya. Gambaran 2016 pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2015 seebsar Rp 6 ratus juta lebih terealisasi sebesar Rp 8 ratus juta lebih. Pendapatan asli daerah (PAD) ditarget Rp 115 mliar lebih berhasil dicapai Rp 134 miliar lebih. Hal itu menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi kemajuan daerah. “Kami berharap dukungan serta keberpihakan dewan menjadi pendorong untuk kemajuan daerah hingga 2021 mendatang. Karena mmebutuhkan peran serta kita semua untuk membangun Lombok Utara lebih maju lagi sesuai dengan visi misi membangun kami,” tandas bupati mengakiri laporannya. (flo) 

Komentar Anda