Kemenristek Dikti Serahkan SK Universitas Hamzanwadi

PENYERAHAN SK: Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristek Dikti, Ridwan Anji (kanan) saat menyerahkan SK Universitas Hamzanwadi ke Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Universitas Hamzanwadi akhirnya mantap berdiri, dengan ditandai penyerahan Surat Keputusan (SK) berdirinya Universitas yang bernaung dibawah  Yayasan Pendidikan Hamzanwadi NW Pancor ini. SK Universitas yang sebelumnya bernama STKIP Hamzanwadi itu diserahkan langsung pihak dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Selasa (4/6).

Penyerahkan SK diterima langsung Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah. Kegiatan itu sekaligus dirangkaikan dengan peringatahan tahun baru Islam , 1 Muharram 1348 Hijriyah.

Hadir dalam kegiatan  itu sejumlah pejabat penting dari provinsi dan pusat, termasuk para pengurus NW Pancor dan tuan guru. Mereka diantaranya Gubenur NTB yang juga Ketua Dewan Tanfiziyah PBNW Pancor, Dr TGH M. Zainul Majdi, Pembina YPH PPD NW Pancor, Hj. Siti Rauhun, Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristek Dikti, Ridwan Anji, anggota DPR RI, Dr. Zulkieflimansyah, dua anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Dr Agus Djoko Pramono dan Prof. Eddy Mulyadi, serta Kepala BNNP NTB, Kombes Pol Sriyanto.

Kegiatan yang berlangsung di GOR yayasan setempat itu juga disesaki ribuan santri dan mahasiswa dari berbagai satuan jenjang pendidikan yang bernaung di bawah yayasan NW Pancor.

Usai menerima SK, Rektor Universitas Hamzanwadi, sekaligus pengurus YPH PPD NW Pancor, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah menceritakan perjalanan panjang pendiri NW TGKH. Muhhamad Zainuddin Abdul Majid memperjuangkan pendidikan di daerah ini, dengan mendirikan berbagai lembaga satuan pendidikan. Mulai dari TK sampai perguruan tinggi, dan salah satunya adalah Universitas Hamzanwadi. “Semua satuan pendidikan yang bernaung di bawah yayasan NW Pancor kini sudah tersebar luas di seluruh Indonesia,” terangnya.

Dikatakan, tepat hari ini pihak dari Menristek Dikti melakukan penyerahahan SK Pendirian Universitas Hamzanwadi. Keberadaan Universitas ini sama sekali tidak  mulai dari nol, melainkan ini berdiri karena penggabungan dari perguruan tinggi, STKIP dan STT Hamzawadi, ditambah Fakultas MIPA dan Kesehatan. Bahkan STKIP ini sebutnya sudah berdiri puluhan tahun, dan telah memenangkan berbagai  hibah, baik itu dari kalangan dosen maupun mahasiswa itu sendiri. Begitu juga dengan STT Hamzanwadi, meski baru seumur jagung, namun kualitas tenaga dosen yang ada tak diragukan lagi. Jenjang pendidikan dosen minimal S2 ditambah fasilitas yang begitu lengkap.

Baca Juga :  Hamzanwadi Tumbang di Kandang Lawan

“Dengan ini, Insha Allah Universitas Hamzanwadi akan bisa memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat di NTB dalam pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu,” yakinnya.

Untuk mencapai semua itu, Universitas Hamzwandi tentu harus bersinergi dengan semua perguruan tinggi yang ada di NTB dan Nasional. Baik itu perguruan tinggi yang berstatus swasta maupaun negeri. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memajukan bangsa ini.

Sementara Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristek Dikti, Ridwan Anji, di kesempatan itu mengucapkan selamat dengan beralihnya status STKIP Hamzanwadi menjadi Universitas Hamzanwadi. Peningkatan status ini, perguruan tinggi tersebut tentu akan lebih mudah dalam melakukan menuver penyesuaian program studinya. “Karena universitas itu lebih mudah peluangnya untuk membuka program studi,” terangnya.

Kemajuan suatu perguruan tinggi, atau universitas itu harus memperhatikan sejumlah hal. Diantaranya menyangkut tata kelola dalam berbagai literatur, menyusun organisasi yang ada di universitas, prosedur hukum harus diselesaikan, melaporkan data Mahasiswa dan Dosen, serta melakukan penyesuaian kurikulum.

Untuk itu, dia meminta pada Universitas Hamzanwadi agar semua ketentuan segera dipenuhi, sehingga kedepan perguruan tinggi ini akan semakin maju dan berkembang. Bahkan nantinya Universitas Hamzanwadi bisa bersaing dengan universitas terkenal lainnya.

Baca Juga :  Perguruan Tinggi Diharap Buka Prodi Guru Produktif

“Termasuk juga kemampuan dalam berorganisasi, kemampuan dosen, dan memperbanyak pengembangan penelitian, sehingga bisa dipresentasikan di skala nasional maupun internasional. Karena kemajuan universitas itu tak lepas dari kemampuan dosen, ‘’ pesannya.

Termasuk juga dengan program sarjana, universitas ini kedepan diminta agar terus mengembangkan program sarjana. Bukan hanya progam S1 (strata 1) saja, melainkan program S2, bahkan S3 juga harus dipersiapkan. “Ketika sudah menjadi universitas, tentu berbeda dengan sebelumnnya. Sebab, universitas itu lebih mudah menangkap peluang yang ada,” ucapnya.

Sedangkan anggota DPR RI, Zulkieflimansyah, menyampaikan peningkatan status Universitas Hamzanwadi sudah sepatutnya untuk disyukuri. Sebab, untuk bisa meningkatkan status, telah banyak tantangan yang harus dihadapi. “Universitas ini saya harap nantinya bisa menghadirkan mahasiswa yang berprestasi,” singkatnya.

Gebenur NTB selaku Ketua Dewan Tanfiziyah PBNW Pancor, Dr TGH M. Zainul Majdi dalam penyampaian, sekaligus pengajian umum mengajak ribuan santri untuk  melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Para santri diajak untuk bergerak melakukan kebaikan, salah satunya dengan cara menuntut ilmu untuk memcapai prestasi. “Prestasi itu juga salah satu amal makruf, mudahan semua santri nanti menjadi santri berprestasi,” harapnya.

Disampaikan Gubernur, terkait ilmu menurut Iman Gazali, ilmu itu bersumber dari empat hal, yaitu panca indra, akal, eksperimen, serta Al Qur’an dan hadist. Untuk itu, memahami Al Qur’an dan hadist harus disertai dengan sumber ilmu yang lain, sehingga tidak memiliki pemahaman yang dangkal dalam beragama. “Untuk itu, tempuhlah proses dengan sebaiknya,” tutupnya. (lie/adv)

Komentar Anda