Kapolresta Mataram: Penculikan Anak di Badrain Tidak Benar, Hanya Pencurian

Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Isu penculikan anak yang sedang asyik bermain lato-lato di Desa Badrain, Kecamatan Narmada, Lombok Barat viral, Rabu (1/2/2023).

Terlebih Pemerintah Desa Badrain membuat Surat Imbauan kepada sekolah dan orang tua agar lebih mengawasi anak, sehubungan dengan kejadian percobaan penculikan anak di Desa Badrain.

Namun belakangan, surat imbauan itu ditarik, dan Kades Badrain Romi Purwandi meminta maaf.

Kendati demikian, Romi dan perangkat desanya tetap dipanggil oleh Polresta Mataram Rabu malam (1/2/2023) untuk mengklarifikasi kebijakannya membuat surat itu.

Diketahui, isu beredar,  ada dua pria yang menggunakan Honda Scoopy berhenti di dekat seorang anak usia 7 tahun yang sedang asyik main lato-lato.

Anak tersebut kemudian didekati oleh salah seorang pria tersebut dan menanyakan sesuatu, namun oleh bibi anak tersebut yang menyaksikan dari dalam rumah berteriak spontan “penculik” karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap anak tersebut.

Baca Juga :  Sebar Hoaks Penculikan Anak Terancam Pidana 10 Tahun

Mendengar teriakan tersebut kedua pria yang mengendarai Scoopy tersebut kabur ke arah utara, dan berhenti lagi di depan sebuah kios jarak 40 meter dari tempat anak 7 tahun tersebut.

Terkait hal itu, Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa menjelaskan bahwa indikasi tindak pidana  penculikan itu belum terbukti.

Sejauh ini hasil pemeriksaan yang dilakukan  Satreskrim Polresta Mataram terhadap Kades Badrain dan sejumlah perangkat, tidak ada yang mengarah kepada tindakan penculikan yang dimaksud.

Akan tetapi lebih mengarah kepada  tindak pidana pencurian. Dan ini terbukti bahwa salah seorang pemilik kios di mana kedua pria tersebut berhenti mengaku tasnya sempat dibawa kabur oleh kedua pria tersebut akan tetapi jarak beberapa meter dibuang kembali.

“Yang jelas berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi oleh Sat Reskrim Polres Mataram tidak ditemukan usaha penculikan tetapi yang ada upaya pencurian,” ungkap Kapolresta Mataram usai apel Kamis pagi (2/2/2023).

Baca Juga :  Dikira Penculik Anak, Dua Perempuan Peminta Sumbangan Dikepung Warga

Kapolresta berharap kepada masyarakat agar dalam bermedsos lebih berhati-hati, informasi yang disampaikan harus benar-benar akurat, karena apa yang disampaikan di medsos tersebut akan memengaruhi ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

Begitu pula dengan masyarakat yang melihat atau mendapat informasi tersebut melalui medsos, Kapolresta berharap agar tidak cepat menanggapinya secara serius, tidak langsung mengirim kembali ke masyarakat lainnya sebelum mencari tahu atau mendapat kebenaran informasi tersebut.

“Kami atas nama Polresta Mataram mengatakan dengan tegas bahwa percobaan penculikan di Kecamatan Narmada itu tidak ada, jadi diharapkan masyarakat untuk tenang dan tidak takut secara berlebihan,” pintanya.

Terakhir Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk lebih bijak dan selektif menerima atau menyebar informasi agar betul-betul diklarifikasi ke instansi terkait. Jangan sampai informasi tersebut akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup masyarakat.

“Isu penculikan di Kecamatan Narmada itu tidak benar,” tutup Mustofa. (RL)

Komentar Anda