Jalur Pendakian Aik Berik dan Tetebatu Kembali Dibuka

PENDAKI RINJANI: Setelah BTNGR membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani di Aik Berik dan Tetebatu, para pendaki kini bisa kembali mendaki melalui jalur tersebut. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Jalur pendakian Gunung Rinjani di Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, dan Tetebatu, Kabupaten Lombok Timur, sempat ditutup akibat kebakaran hutan. Namun belum lama ini ke dua jalur pendakian ke Gunung Rinjani itu telah dibuka kembali.
“Pertengahan Agustus lalu sudah kami buka kembali,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dedy Asriady.

BTNGR sebelumnya menutup dua jalur pendakian tersebut. Itu dilakukan imbas dari kebakaran lahan (hutan) di kawasan Gunung Rinjani pada 4 Agustus 2023 lalu. Kemudian kebakaran tersebut, berhasil dipadamkan pada 9 Agustus lalu.

Selama lima hari kebakaran hutan, kobaran api telah menghanguskan 205 hektare lahan di jalur pendakian Aik Berik dan Tetebatu. Rumput ilalang, semak, perdu, dan cemara merupakan vegetasi yang terbakar pada dua jalur pendakian tersebut. Dengan kondisi yang kering (kemarau), membuat api cepat menjalar.

Dedy mengatakan, setelah pemadaman dilakukan, pihaknya tidak langsung membuka akses pendakian melalui Aik Berik dan Tetebatu.

Balai TNGR baru memberikan lampu hijau lima hari kemudian, atau pada 14 Agustus. “Kami perlu pastikan jalurnya aman. Sehingga tidak ada api lagi yang bisa membahayakan pendaki,” jelasnya.
Dari peristiwa kebakaran awal Agustus tersebut, Dedy mengimbau para pendaki untuk lebih bijak menggunakan api. Apalagi saat ini merupakan musim kemarau dan angin. “Lebih bijak untuk mencegah potensi terjadinya kebakaran lagi,” tandasnya.

Wisata pendakian Gunung Rinjani diketahui bisa melalui enam pintu masuk. Dengan total kuota pendaki mencapai 700 orang setiap harinya. Kuota pendakian terbanyak berada di pintu masuk Senaru di Kabupaten Lombok Utara, dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, dengan masing-masing 150 orang pendaki setiap harinya.

Begitu juga dengan pintu masuk pendakian di Timbanuh dan Tetebatu di Lombok Timur, yang kuotanya masing-masing sebanyak 100 pendaki per hari. (rie)

Komentar Anda