Jaksa Telusuri Penerima Bantuan Bibit Sapi Lobar

Ivan Jaka (ROSYID/RADAR LOMBOK)



MATARAM–Kasus dugaan penyelewengan pengadaan bibit sapi di Lombok Barat (Lobar) terus dikebut.

Kini penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram tengah menelusuri para penerima bantuan sapi. “Ini kami lagi melakukan kroscek, masih kami lakukan pendalaman,” sebut Kepala Kejari Mataram Ivan Jaka.

Sisi lain, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terutama kelompok tani selaku penerima bantuan tersebut. Diyakini, penanganan perkara yang ditangani oleh penyidik sudah sampai 60 persen. “Saat ini penyidik sedang fokus memeriksa kelompok tani karena masih banyak kelompok tani yang belum diperiksa,” katanya.

Dalam kasus yang ditangani tindak pidana khusus Kejari Mataram ini, Ivan membeberkan beberapa perbuatan melawan hukum yang ditemukan. Di antaranya temuan soal adanya indikasi spesifikasi bantuan yang tidak sesuai. “Salah satu temuan penyidik adalah adanya bantuan yang tidak sesuai,” ujarnya.
Kasus pengadaan bibit sapi yang sumber dananya dari pokok-pokok pikiran (pokir) Anggota DPRD Lobar tahun 2020 ini, dipastikan akan tetap berlanjut dan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Sebagai pemilik anggaran, penyidik telah melayangkan pemanggilan pemeriksaan, namun anggota dewan yang dilayangkan surat pemanggilan tersebut mangkir dengan alasan tidak jelas. “Pemanggilan ulang tetap akan dilakukan, tapi kami masih fokus terhadap pemeriksaan kelompok tani dulu,” katanya.
Dibeberkan, tidak hanya satu pokir anggota dewan dalam pengadaan bibit sapi ini, melainkan ada beberapa orang anggota dewan lainnya. Untuk kerugian negara yang timbul dalam kasus dugaan korupsi, Ivan tidak memungkiri pihaknya sudah mengantongi potensi kerugian negara. Akan tetapi enggan dipublis. “Potensinya ada, tapi itu nanti saja setelah dilakukan audit, biar datanya valid,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data LPSE Lobar, pengadaan sapi tahun 2020 ada tiga paket pengadaan. Paket pertama jenis bibit sapi eksotis atau simental dengan pagu anggaran Rp 540 juta dikerjakan CV NMU asal Loteng dengan penawaran Rp 489 juta. Paket kedua juga dikerjakan CV NMU dengan pengadaan bibit sapi jantan dengan harga penawaran Rp 453,6 juta. Paket ketiga menggunakan APBD perubahan dengan pagu anggaran Rp 2,244 miliar dengan total pengadaan sebanyak 264 ekor bibit sapi. (cr-sid)

Komentar Anda