Hotel Grand Royal Taliwang akan Ditutup

Hotel Grand Royal Taliwang akan Ditutup
TERANCAM TUTUP : Inilah hotel Grand Royal Taliwang Sumbawa Barat yang terancam ditutup karena terus merugi. (Ist/radar lombok)

TALIWANG – Dunia perhotelan di Kota Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, tampaknya belum menguntungkan.

Ini dibuktikan dengan rencana akan ditutupnya Hotel Grand Royal Taliwang dalam waktu dekat ini. Rencana ini dilontarkan Manajer Hotel Grand Royal Taliwang, Annisa menyusul hotel itu terus mengalami kerugian setiap bulan. Pihak menajemen mengaku, pendapatan yang mereka peroleh sebulan tidak mampu menutup biaya operasional selama ini. ‘’Kalau sampai akhir tahun, kondisinya  tetap seperti ini. Dengan terpaksa menajemen mengambil kebijakan menutup operasional hotel,’’ beber Anisa, Rabu kemarin (27/9).\

Kondisi keuangan yang  mengalami kerugian setiap bulan, diperparah karena tingkat hunian tamu hotel sangat minim. Dalam satu bulan  tamu hotel bisa dihitung dengan jari. Bahkan pernah, dalam satu bulan tidak ada satupun tamu yang menginap. Sementara biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap bulan cukup besar. 

Baca Juga :  Hotel Santika Tawarkan Paket 2 Kamar Bayar 1

Terutama pembayaran gaji karyawan ditambah tunjangan lainnya. Untuk mensiasati   beban biaya operasional yang  cukup besar. Beberap waktu lalu manajemen  dengan terpaksa menggurangi karyawan. Dari 130 karyawan menjadi 35 karyawan. ‘’Saat ini kita  hanya mampu mempekerjakan 35 karyawan. Itupun dengan kondisi keuangan  yang tidak sehat,  manajemen tidak mampu membayar pekerja sesuai upah minimum kabupaten (UMK),’’ katanya.

Termasuk kewajiban  perusahaan terhadap karyawan, belum sepenuhnya dipenuhi  oleh perusahaan. Terutama  jaminan sosial ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan. Terhadap  kewajiban perusahaan yang belum dipenuhi. Pihaknya  mengaku, telah berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).  Kewajiban terhadap  hak karyawan akan dipenuhi secara bertahap.

Baca Juga :  KPK Tandangi Kota Bima Cegah Korupsi

Kendati  mengalami krisis secara financial.  Namun pihak menajemen mengklaim, tidak pernah menunggak  membayar gaji   karyawan setiap bulan. ‘’Kalau keterlambatan pembayaran gaji karyawan  memang  pernah. Namun keterlambatannya sekitar satu minggu. Tapi tidak ada  karyawan yang ditunggak hingga berbulan-bulan,’’ ungkapnya.

Karena pendapatan yang minim, menajement katanya bahkan mengajukan pinjaman ke bank. ‘’Kita berhutang ke  Bank, untuk menalanggi  pembayaran gaji karyawan,’’ tutupnya. (is)

Komentar Anda