Disperin NTB Ajak IKM Bima Lestarikan Produk Herbal Daerah

Disperin NTB memberikan pelatihan kepada puluhan IKM di Bima membangkitkan pangan lokal khas daerah.

BIMA – Makanan dan minuman kesehatan khas daerah Kabupaten dan Kota Bima, perlu dilestarikan. Jika tidak dilestarikan dan tidak ada transfer knowledge produk khas daerah tersebut bisa terancam punah. Untuk mengembangkan produk khas daerah Bima bernilai ekonomis, Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi NTB memberikan pelatihan wirausaha baru pengolahan pangan bagi IKM setempat selama 3 hari, tanggal 17 – 19 Juli 2023 bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar Kota Bima.

Kepala Disperin NTB Nuryanti mengatakan pelatihan berupa Bimtek ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada 40 peserta dari kabupaten/kota Bima mengenai cara mengolah herbal dengan baik, cara pembuatan suppa sena, minasarua, Loi Pakombo, cara produksi yang baik dan higienis.

Baca Juga :  Lombok Utara Miliki Potensi BUMDes Mart Jajakan Produk Lokal

“Termasuk juga cara pengurusan izin PIRT maupun BPOM, bahkan sampai cara pengemasan yang baik dan menarik,” kata Nuryanti.

Menurut Yanti, pelaksanaan Bimtek bagi IKM pangan ini merupakan awalan agar herbal-herbal legendaris dari Kabupaten dan Kota Bima dapat dinikmati manfaatnya oleh tidak hanya masyarakat lokal, tapi juga secara nasional bahkan internasional.

“Jadi minuman dan makanan sehat khas dari Kota Bima dan Kabupaten Bima ini bisa menembus pasar nasional dan internasional, tentunya dengan khasiat serta kualitas yang sesuai standar,” ucapnya.

Nuryanti menyampaikan terima kasih atas dukungan dan sinergi dari Dinas Koperindag Kota Bima, Dinas Koperindag Kabupaten Bima, Loka POM Bima, Ikatan Apoteker Indonesia. Nuryanti optimis bahwa bimtek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan IKM di Kabupaten dan Kota Bima kedepan.

Baca Juga :  Disperin Ajak Wirausaha Baru Berdaya Saing Global

Pada pelaksanaan Bimtek tersebut menghadirkan narasumber dan Instruktur yang berpengalaman dan ahli dibidangnya antara lain Prof Apt Kintoko (Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, Herbalis, Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan, Pengusaha Herbal), Apt. Mir’atun Syarifah, M.Farm (Apoteker dan Praktisi Herbal Loi Pakombo), Munawar (Praktisi Herbal-herbal khas Bima seperti suppasena), Fitratunnayaty (Praktisi Herbal Minasarua), dan Loka POM Bima. (luk)

Komentar Anda