Disdag NTB Gencarkan Pasar Murah Sembako

Untuk Stabilisasi Harga Bahan Pokok

PASAR-MURAH
STABILISASI HARGA : Kepala Dinas Perdagangan NTB Hj Putu Selly Andayani membagikan paket sembako kepada warga yang kurang mampu di arena pasar murah, Selasa (31/7). (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB terus gencar menggelar pasar murah untuk stabilisasi harga bahan pokok jelang perayaan hari besar keagamasan. Kali ini Disdag NTB menggandeng belasan distributor menggelar pasar murah di Karang Seraya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Selasa kemarin (30/7).

Ratusan masyarakat antusias mengunjungi pasar murah untuk membeli berbagai kebutuhan pokok yang harganya jauh lebih murah dari harga pada umumnya di pasar tradisional ataupun ritel modern. Hadir di kegiatan tersebut, Kepala Disdag NTB, Hj. Putu Selly Andayani dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih. 

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan, kegiatan pasar murah digelar dalam rangka perayaan keagamaan bagi umat Hindu, yaitu Kuningan. Ke depannya, perayaan keagamaan umat Muslim akan digelar serupa, untuk membantu masyarakat mendapatkan harga murah.

“Kita juga menyediakan daging ayam, di pasar murah ini. Tapi memang permintaan masyarakat kebanyakan daging kerbau. Kebetulan distributor menyiapkan ayam,” ujarnya.

Kendati demikian, masyarakat antusias berbondong-bondong membeli sembako dan peralatan dapur lainnya. Selain itu, dalam pasar murah tersebut, Disdag juga menyediakan cabai rawit yang harganya sudah tembus Rp 100 ribu per kilogram.

Selly menyebut harga cabai di tingkat petani berkisar Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram dan sampai di pasar di jual mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Tingginya harga jual cabai lebih disebabkan tanaman cabai anjlok dan banyak petani beralih menanam tanaman lainnya. Namun, Selly optimis akhir Agustus nanti harga cabai akan kembali normal, karena telah masuk masa panen.

“NTB adalah sentra produksi cabai, terutama Lombok Timur,” ujarnya.

Selain itu, di pasar murah yang dipusatkan di Karang Seraya, Cakranegara tersebut, sebanyak 50 warga kurang mampu diberikan sembako dengan hanya bermodal KTP. Mereka juga dapat merasakan indahnya hari keagamaan dengan sembako yang cukup.

Sementara itu, untuk kesiapan dan ketersediaan bahan pokok jelang lebaran Idul Adha, Selly mengaku sudah mulai melakukan inventarisir, khususnya, bahan pokok (bapok).

”Jelang Idul Adha, kebutuhan bapok insyallah semua dalam kondisi aman,” kata Selly.

Beberapa kebutuhan seperti bumbu-bumbuan, daging ayam, daging sapi juga dipastikan tercukupi. Bahkan dari peternak beberapa hari lalu telah melakukan pemeriksaan daging sapi dan kambing disejumlah penjual. Jika selebihnya adalah hukum ekonomi seperti terjadi kenaikan dibeberapa komoditas.

“Kita kan tetap sidak pasar untuk memastikan harga dan menggelar pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga pada Idul Adha mendatang,” ujarnya.

Selain memastikan ketersediaan bapok dalam kondisi tercukupi, Disdag NTB juga sudah menjadwalkan untuk menggelar pasar murah selama lima hari berturut-turut di masing-masing kabupaten/kota. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersedian dan kestabilan harga jelang Idul Adha pada Agustus mendatang.

” Memang menjelang Idul Adha, pada 5 -10 Agustus ada pasar murah, terakhir nanti di Sumbawa,” imbuhnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih, mengatakan kenaikan harga cabai di NTB memang karena belum masa panen saat ini. 

“Cabe ini kita lari ke petaninya memang belum masa panen. Jadi itulah dinamikanya untuk harga produk hortikultura,” ujarnya. (cr-dev)

Komentar Anda