Bupati KLU Minta Patung Karya Seniman Janson Diangkat

Bupati Minta Patung Karya Seniman Janson Diangkat
MINTA DIANGKAT: Bentuk pose patung manusia yang ditenggelamkan ini diminta diangkat kembali karena tidak sesuai dengan karakter masyarakat Lombok Utara. (FACEBOOK JASON DECAIRES TAYLOR)

TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara meminta kepada seniman laut Jason Decaires Taylor dan manajemen Hotel Busk Resot untuk mengangkat kembali puluhan patung yang ditenggelamkan di wilayah perairan Gili Meno Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang.

Puluhan patung berbentuk pose menyerupai manusia itu dianggap berbau pronografi yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat Lombok Utara sendiri. “Saya berharap jangan melihat seni itu ansih tetapi seni harus dikatikan dengan etika. Maka dari itu diharapkan secara bersama-sama saling mengingatkan dan kami minta patung yang ditenggelamkan itu diangkat kembali,” tegas Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar kepada media di kantor bupati, Selasa kemarin (15/8).

Baca Juga :  Wabup KLU Tak Kunjung Diperiksa, Kejati: Bagian dari Strategi

Dikatakan, sudah cukup yang menjadi objek wisata Lombok Utara adanya keindahan alam, tidak perlu seperti itu yang menjadi ikon seakan-akan pornografi itu menjadi konten Lombok Utara. “Tidak sesuai dengan adat-istiadat dengan karakter masyarakat Lombok Utara,” katanya.

Terkait menjaga terumbu karang, menurut Najmul, jika ingin berniat menjaga terumbu karang bukan itu satu-satunya caranya, sangat banyak cara lain yang bisa dilakukan. “Kita tetap selamatkan secara bersama-sama dengan cara yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku wisata Accok Basok Zaini mengatakan, sebenarnya patung yang ditenggelamkan di Gili Meno sangat bagus sebagai daya tarik baru. Namun, kurang cocok dengan bentuk pose manusia yang dibuat tersebut. Seharusnya patung yang ditenggelamkan tersebut sesuai corak karakter Lombok Utara. Seperti patung bersepeda, manusia sedang membajak, patung manusia yang menenun, dan banyak lagi yang bisa dibuat sesuai masyarakat adat Lombok Utara. “Sebenarnya itu bagus, tapi salah persepsi,” katanya pelaku wisata yang juga penggiat penjaga terumbu karang ini.

Baca Juga :  Booking Kamar Hotel Gili Kurang dari 30 Persen

Dalam menjaga terumbu karang sendiri, ia bersama pelaku wisata lainnya menenggelamkan motor-motor zaman dahulu. Terkait koordinasi sendiri, ia tidak mengetahui karena Gili Meno tidak termasuk dalam forum Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT). “Tidak ada koordinasi, karena bukan bagian dari APGT,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda