Bentrok Saat Pleno KPU Loteng, Empat Polisi Terluka, Lima Warga Ditangkap

BENTROK-KPU-LOTENG
DITINGGAL : Sepeda motor warga yang ditinggal lari saat dikejar polisi dalam bentrok yang terjadi di lokasi pleno rekapitulasi suara KPU Lombok Tengah, Praya, Rabu malam (8/5) sekitar pukul 22.30 Wita. (M. KHAERUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Ratusan warga dari Kecamatan Praya Timur mengepung eks kantor DPRD Lombok Tengah yang menjadi lokasi pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019 KPU Lombok Tengah, Rabu malam (8/5) sekitar pukul 22.30 Wita. Mereka terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang menyebabkan sejumlah anggota polisi terluka. Aparat menyita puluhan senjata tajam dari tangan pendemo yang tidak puas dengan kerja penyelenggara pemilu ini.

Mereka adalah pendukung salah satu caleg Golkar yang menuntut CI plano Kecamatan Pujut dibuka saat rekap di tingkat kabupaten. Mereka berada di lokasi dari pagi sampai malam. Jumlah mereka bertambah selesai salat tarawih. Tidak berselang lama KPU menyepakati rekapitulasi untuk Kecamatan Pujut ditunda karena kondisinya tidak memungkinkan.” Pleno untuk Kecamatan Pujut kita tunda karena dari Bawaslu sudah ada rekomendasi,” ungkap komisioner KPU Lombok Tengah Divisi Teknis, Lukman.

Mendengar adanya keputusan ini, warga  menerobos masuk namun dihalangi aparat kepolisian yang berjaga. Kontak fisik tak terhindarkan. Mereka keberatan pleno untuk Kecamatan Pujut ditunda. Mereka menyerang polisi dengan batu dan bahkan bom molotov. Polisi akhirnya bertindak tegas dan mengejar warga yang brutal.

BACA JUGA: Kisah Para Caleg Terpilih di Kota Mataram, Turun Ke Rumah-Rumah, Utamakan Doa Orang Tua

Pantauan koran ini, petugas melakukan penyisiran sampai di jalan Sakura Praya. Mereka yang ditemukan langsung digelandang ke mobil polisi. Nampak puluan senjata tajam berhasil diamankan.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Budi Santosa, ketika dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya melakukan tindakan tegas kepada para peserta aksi karena mereka sudah anarkis yang bahkan melukai aparat. “ Ini bukan niatnya menyampaikan aspirasi, tapi sengaja membuat kericuhan,” ungkap Kapolres.

Warga sengaja menutup jalan dengan bebatuan yang diangkut menggunakan mobil. Ada juga bensin. Untuk memberikan efek jera, sekitar 20 unit sepeda motor plus tujuh unit mobil yang mengangkut peserta aksi diamankan.

Hingga pukul 12.30 Wita warga masih bertahan di lokasi dan sesekali menyerang polisi. Sekda Lombok Tengah, HM. Nursiah turun menenangkan warga, tapi tidak mempan.“Massa siap pulang asalkan kendaraan mereka dikasih (dikembalikan oleh aparat). Tapi ternyata tidak bisa,” ungkap Sekda.

Suasana mulai kendor sekitar pukul 2.30 Wita. Aparat membersihkan batu yang ditumpuk di tengah jalan samping kantor BKPP.

BACA JUGA: Calon DPD dari NW Diprediksi Gagal Raih Kursi

Karena berada di samping lokasi pleno, kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Lombok Tengah ikut jadi sasaran warga. Kantor ini ikut dihujani batu yang membuat kaca kantor pecah. Bahkan komputer di dalam kantor ikut rusak. “ Penjaga ketakutan. Ini lain yang didemo tapi kantor kita yang dirusak,” ungkap kepala BKPP Lombok Tengah, H. Moh Nazili, Kamis (9/5).

Kaca kantor di bagian barat mengalami kerusakan parah. “Batu banyak ditemukan dalam ruangan. Kita mau melapor tapi tidak tau siapa yang akan kita laporkan,” tambahnya.

Kapolda NTB Brigjen Pol, Nana Sudjana, menegaskan akan menindak tegas setiap oknum perusuh saat proses rapat pleno di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.”Kami akan tidak tegas pelaku yang berupaya melakukan tindakan anarkis,” tegasnya kepada awak media di sela-sela memantau pleno rekapitulasi suara KPU Provinsi NTB, Kamis (9/5).

Dia mengatakan, jika ada ketidakpuasan dari masyarakat, maupun ada dugaan  kecurangan, bisa diselesaikan lewat jalur hukum, tanpa harus memaksakan kehendak menggunakan cara-cara anarkis.

BACA JUGA: Situng KPU, Prabowo-Sandi Tetap Unggul di NTB

Dari insiden bentrokan di KPU Lombok Tengah, polisi mengamankan lima orang. Mereka dalam penanganan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berdasarkan hasil penelusuran, keributan yang terjadi di KPU Kabupaten Lombok Tengah tersebut dipicu oleh kelompok pendukung salah satu calon anggota legislatif yang tidak puas dengan hasil penghitungan, lantas melampiaskan kekalahan dengan menuding KPU melakukan kecurangan.

Dari kejadian ini ia memastikan proses rekapitulasi di KPU Loteng berjalan dengan aman dan lancar.”Secara keseluruhan untuk saat ini situasi sudah cukup kondusif,” pungkasnya.(met/yan)

Komentar Anda