Bandara Ditutup, Pelabuhan Dibuka

DIBUKA: Pemprov NTB mengeluarkan kebijakan baru untuk menutup bandara tapi akan tetap membuka pelabuhan. (ZULFAHMI/RADAR LOMBOK)
DIBUKA: Pemprov NTB mengeluarkan kebijakan baru untuk menutup bandara tapi akan tetap membuka pelabuhan. (ZULFAHMI/RADAR LOMBOK)

PEMPROV NTB kembali akan menutup Bandara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi perkembangan virus corona. 

Meskipun bandara ditutup, masyarakat NTB yang ingin pulang atau siapapun yang ingin datang, bisa memilih jalur alternatif yaitu pelabuhan. Mengingat, pelabuhan akan tetap dibuka. “Gubernur akan bersurat ke Menhub untuk penutupan tersebut,” terang Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, H Lalu Bayu Windia kepada Radar Lombok, Rabu (27/5).

Direncanakan, penutupan akan diajukan mulai dari 1 Juni hingga 1 juli 2020. Komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk pelaksanaan rencana tersebut. Pemberitahuan secara resmi kepada PT Angkasa Pura I BIL belum dilakukan hingga saat ini. Mengingat, ada proses yang harus dilalui terlebih dahulu. “Kan belum, surat gubernur pun usul dulu ke Menhub. Tidak sekonyong-konyong,” katanya. 

Ditegaskan Bayu, penutupan bandara bukan berarti NTB tidak bisa didatangi lagi. Jalur laut disiapkan untuk orang yang ingin memasuki NTB. “Rencananya bandara tutup, pelabuhan antar Provinsi (Padang Bai, Tanjung Perak, Lembar) dibuka, tapi menggunakan swab. Sedangkan rute Kayangan – Tano pakai rapid test,” ucapnya. 

Oleh karena itu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan pulang kampung tetap bisa memasuki NTB. “TKI atau siapapun bisa pulang. Jika mau lewat udara via Denpasar, lanjut ke Padang Bai via Lembar. Bisa juga lewat Surabaya via Legundi ke Lembar,” paparnya. 

Meskipun pelabuhan dibuka, Bayu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bepergian apabila tidak begitu penting. Pasalnya, prosedur yang harus dilalui cukup ketat. “Pak Nanang saja anggota DPR-RI rutenya ke Denpasar, Padang Bai – Lembar. Di-swab dulu, kabarnya swab di Jakarta Rp 4,5 juta. Intinya hindari bepergian jika tak sangat amat penting,” ujar Bayu. 

Sekda Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menegaskan, kepulangan ribuan TKI NTB yang mencapai 4.500 orang tentunya diantisipasi. Jangan sampai menambah kasus Covid-19. Para TKI tersebut bisa saja sehat saat pulang, namun dalam perjalanan berpotensi tertular. “Semoga mereka sehat. Tapi kita tidak tahu di tengah perjalanan bagaimana mereka. Itu yang dikhawatirkan,” katanya. 

Usulan penutupan bandara satu bulan kedepan, lanjut Gita, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi NTB dalam penanggulangan Covid-19. “Kita antisipasi 4500 TKI yang akan pulang. Kita juga akan usulkan ke pusat bandara ditutup. Hari ini konsolidasi untuk penutupan bandara, termasuk dengan pusat,” terangnya. 

Kebijakan penutupan bandara dan pelabuhan tetap dibuka tersebut diambil, berdasarkan hasil rapat terbatas Gubernur NTB,  Zulkieflimansyah dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terkait kelanjutan penanganan Covid-19 di NTB beberapa hari lalu.  “Kita punya dua opsi ke depan untuk dapat meminimalisir penularan COVID19. Swab test untuk setiap orang yang akan masuk NTB dan menutup akses masuk ke NTB. Bandara International Lombok akan ditutup mulai dari 1 Juni – 1 juli 2020. Dan untuk yang masuk melalui pelabuhan harus punya surat tugas dan sudah di swab test,” ucap gubernur. 

Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang hadir pada kesempatan tersebut, sangat mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan pemprov NTB. Dirinya sangat setuju agar bandara segera dapat ditutup untuk sementara. “Kami sangat setuju bandara ditutup. Kami juga menyarankan agar alternatif pintu masuk ke Lombok bisa melalui Bali agar diperiksa disana terlebih dahulu dan disortir lagi ketika masuk wilayah Lombok,” jelasnya. (zwr) 

Komentar Anda