BAGUS RASE, PERINTIS USAHA JAJANAN KHAS KELAYU LOTIM YANG MELEGENDA

BAGUS RASE: Karake jajan khas Kelayu Lotim yang dibuat oleh usaha industri rumahan "Bagus Rase" kini telah meleganda dan menjadi pelopor untuk industri rumahan. (IST/RADAR LOMBOK)


Desa Kelayu, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), dikenal dengan industri usaha  rumahan aneka makanan ringan. Salah satu yang paling dikenal, adalah usaha Kerake yang dibuat oleh “Bagus Rase”. Usaha industri rumahan Bagus Rase ini begitu melegenda, karena telah ada sejak puluhan tahun lalu.

M GAZALI – LOMBOK TIMUR

ADALAH Hj. Rohyati, perintis usaha rumahan Kerake “Bagus Rase”. Usaha ini awal mula dirintis sejak masa orde baru, yaitu sekitar tahun 1986 silam. Makanan ringan ini menjadi salah satu makanan khas Lombok Timur kala itu. Bahkan sejak awal mulai dirintis, jajanan Kerake yang di produksi “Bagus Rase” laris manis terjual.
Meski saat ini banyak aneka makanan namun Kerake Kelayu tak kalah saing. Bahkan usaha ini terbilang tetap eksis. Hal tersebut dibuktikan dengan produksi tetap berjalan. Bahkan dalam sehari bisa terjual sampai seribu biji kerake dalam sehari.
“Awal mula sebelum saya geluti usaha ini, saya dulu sering membuat kerake sebagai buah tangan saudaranya yang hendak kuliah ke pulau Jawa. Kerake yang dibuat saat itu masih dalam ukuran yang cukup besar dan dari pelepah pohon pinang,” tutur Hj. Rohyati.
Karena melihat bisnis yang cukup menjanjikan lanjut dia, di tahun 1986, Hj Rohyati mulai membeli sebuah mesin tepung. Harapannya, mesin itu akan menjadi usaha pertamanya. Namun ternyata warga sekitar rumahnya yang saat ini berada di Lingkungan Kokok Lauk 2, Kelurahan Kelayu Selatan, Kecamatan Selong, lebih senang menumbuk dari pada menggunakan mesin yang harus berbayar.

Baca Juga :  Cerita Ustazah yang Dinikahi WNA Belgia, Kenal di Aplikasi Jodoh Mahar Cincin dan Surat Al-Fatihah

Dari mesin tepung itulah ide untuk memproduksi jajanan khas kerake dimulai. Kerake sendiri terbuat dari bahan tepung ketan, gula merah, dan santan kelapa.
“Ketika itu  saya berpikir untuk tidak membuat kerake dari pelepah pinang. Karena akan dijual, saya pun membuat sebuah kemasan khusus. Kemasannya terbuat dari kulit jagung yang sudah dikeringkan dan diikat menggunakan tali dari bambu. Bentuknya pertama lebih besar dari yang sekarang,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Kerake yang diproduksi untuk dijual pertama kali kurang lebih sebanyak 3 kilogram tepung ketan. Nama “Bagus Rase” saat itu belum ada. Dengan kemasan khas itu, kerake jualannya dipasarkan di seputaran Selong. Salah satunya minimarket Sinar Bahagia.
“Diluar dugaan  ternyata kerake itu laku keras.  Usaha ini  mulai  usahanya berjalan lancar sampai sekarang,” cetusnya.
Usaha ini makin berkembang. Bahkan ketika itu ia sampai memiliki 30 orang lebih karyawan. Setiap hari  mampu memproduksi sampai 45 kilogram atau  sekitar 1000 kerake.
Kerake khas Kelayu itu tidak hanya laku keras di Lombok Timur. Tetapi juga selalu ludes di pasar-pasar Mataram. Setiap hari ia mengirim kerake produksinya menggunakan engkel (angkutan umum) jurusan Pancor-Mataram.
“Sebagai industri rumahan pertama yang produksinya besar-besaran di Lombok Timur, saya pun akhirnya memproduksi olahan makanan jenis yang lain, seperti jajanan pisang sale, keripik singkong, dan lainnya,” ungkap Rohyati.

Baca Juga :  RAHASIA UMUR PANJANG NENEK 113 TAHUN DI PSLU MANDALIKA MATARAM

Ia menambahkan beberapa karyawannya yang berhenti bekerja saat ini banyak membuka industri rumahan sendiri di rumah mereka masing-masing. Jika saat ini melihat Kelayu sebagai salah satu sentra industri rumahan pengolahan makanan khususnya jajanan di Lotim, maka Hj Rohyati lah yang mempeloporinya.

Dan kini usaha tersebut masih tetap berjalan. Bahkan usaha yang ditekuni melalui Bagus Rase ini dapat dikatakan menjadi pelopor industri rumahan. (*)

Komentar Anda