MARTA INOVA FAJRIEN, WAKIL NTB UNTUK PUTRI TARI INDONESIA

Martha Inova Fajrien (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK )

Prestasi membangkan telah ditorehkan Marta Inova Fajrien, siswi kelas XI SMAN 5 Mataram. Namun sayang, prestasi gemilang selama ini kerap dilupakan Pemerintah Provinsi NTB. Bahkan, tidak pernah mendapatkan dukungan. Berbeda dengan provinsi lain yang terus memberikan dukungan ke masing-masing peserta lomba.

SEGUDANG prestasi di dunia tari sudah ditorehkan Martha Inova Fajrien. Berbagai prestasi dalam seni tari ini telah membuatnya semakin bersinar. Dalam waktu dekat ini, siswi SMAN 5 Mataram akan kembali mewakili NTB dalam kancah nasional.

Martha sendiri mengaku, bukan kali ini saja mewakili NTB di kancah nasional untuk urusan tari menari, melainkan sejak duduk di bangku SD. Begitu pula ketika menginjak bangku SMP hingga kini SMA, ia kerap mewakili NTB untuk urusan tari menari. Ia dikenal sebagai salah seorang penari aktif sejak kecil. Karena menurutnya, dengan menari ia bisa menjaga budaya dan adat istiadat. ‘’Perjuangan untuk menjadi penari tentunya tidak mudah,’’ ucap Martha saat ditemui Radar Lombok.
Kata Martha, ajang bergengsi tingkat nasional ini akan diselenggarakan Yayasan Mahadaya Kemilau Gemilang dalam pemilihan Putri Tari Indonesia. Sebelum keluar sebagai finasli Putri Tari Indonesia untuk NTB, ia teleh

Baca Juga :  Diajeng Aulya Sekartaji Gadis Berprestasi Asal Mataram, Juara Satu Best Evening Gown Puteri Indonesia 2023

melewati berbagai seleksi dan syarat yang cukup panjang. Tak sampai di situ, ia kini harus mempersiapkan diri dengan lebih baik, karena mulai bulan Juli mendatang, ia sudah harus masuk karantina di Bali sebelum mengikui ajang bergengsi ini. ‘’Beberapa proses sudah kita lewati, salah satunya ujian secara online tentang pengetahuan,’’ bebernya.

Untuk bisa mengikui lomba ini, Martha harus berjuang dengan gigih. Tak cuma mengeluarkan kemampuan dan waktunya, tetapi juga harus mengeluarkan biaya sendiri. Ia bahkan harus menguras tabungannya untuk bisa sukses dalam lomba ini. Mengingat, minimnya perhatian dari pemerintah daerah, baik dari Pemkot Mataram maupun Pemprov NTB.

Untuk menyiasati penguarasan biaya, Martha harus bekerjasama dengan beberapa hotel yang peduli dengan seni tari dan peduli terhadap prestasinya. Apalagi, dalam lomba ini nantinya, ia akan bersaing dengan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. ‘’Untuk tambahn biaya, ada beberapa donatur yang memberikan secara sukarela,’’ sebutnya.

Baca Juga :  Lalu Ladeva Alfusai'du Karman Alumni MAN 2 Mataram yang Diundang Simulasi PBB di Amerika

Anak dari pasangan Erick Stiowati dan Harianto yang tinggal di Pejeruk Ampenan ini memang jago menari. Sebelum mengantongi gelar juara satu internasional tarian tradisional, juara I Wonderful Nusantara Dance Competition 2017 saat masih duduk di bangku SD. D ibangku SMP di SMPN 2 Mataram juga kerap membawa banyak prestasi dan emas mengharumkan nama Kota Mataram.

Sang ibu, Erick Stiowati menuturkan prestasi Martha dalam dunia tari semakin berkembang dari sejak usianya tiga tahun. Setiap ada lomba ia selalu ikut. Tahun 2014 dalam lomba menari Internasional Martha mendapat juara harapan, sementara tahun 2015 posisi marta naik menjadi juara 3 dan pada tahun 2016 ini Martha bisa menyabet juara I. Banyak jenis tarian daerah yang sudah dikuasainya seperti tarian asal Lombok dan Bali. ‘’Semua berkat kerja keras, meski dukungan dari pemerintah sangat kurang,’’ katanya. (SUDIRMAN-MATARAM)

Komentar Anda