MATARAM – Sebanyak 1.000 lebih ASN Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB dan 10 Kemenag Kabupaten/Kota mengikuti pembinaan ASN oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof Nizar Ali, di Hotel Lombok Raya, Ahad (26/11).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof Nizar Ali menyatakan bahwa pembinaan ASN bagian dari sebuah kewajiban pimpinan untuk memberikan penguatan-penguatan dari aspek kinerjanya, loyalitasnya terhadap lembaga.
“Pembinaan ini penting, agar ke depannya tidak bermasalah dengan hukum di kemudian hari,” kata Prof Nizar.
Prof Nizar mengingatkan kepada ASN Kementerian Agama untuk menjaga netralitas dalam menghadapi perhelatan demokrasi Pemilu 2024 mendatang. Netralitas ASN Kemenag sudah diatur dalam undang-undang, sehingga jika dilanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan.
“Netralitas ASN sudah diatur jelas diregulasi,” tegasnya.
Prof Nizar menjelaskan, ASN tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam politik praktis, mengumpulkan massa, menjadi jurkam, menjadi panitia Pemilu, memengaruhi orang bahkan menggunakan anggaran untuk kepentingan Pilpres.
“Itu semuanya tidak boleh, semua sanksi-sanksi sudah diatur bagi ASN yang melanggar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag NTB H Zamroni Aziz berharap kehadiran Sekjen Kemenag RI dalam pembinaan ASN ini akan memberikan pencerahan dan semangat bagi ASN Kemenag NTB.
“Kehadiran beliau ini akan memberikan semangat baru, spirit baru untuk kita keluarga besar Kemenag NTB. Harapan kita, mudahan spirit ini bisa kita kembangkan dalam pelaksanaan tugas-tugas kita di tempat kerja masing-masing,” harapnya.
Kemenag NTB mencatat jumlah Madrasah sebanyak 3.143, Pondok Pesantren 912, pendidikan keagamaan 11.043 termasuk Muadalah Diniyah Alquran. Jumlah ASN Kemenag NTB 5.103 orang, dengan rincian PNS 4.051 orang, PPPK 1.051 orang, jumlah ASN Kemenag NTB 3.454 orang, penyuluh agama 1.507, penghulu 273 orang, guru madrasah 38.421 orang, jumlah guru inpassing 10.885 orang. (luk)
