MATARAM-Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram menilai model pengarsipan di masing-masing SKPD masih amburadil. Penataannya dianggap belum memadai. Selain minimnya dukungan personel dan sarana-prasarana, penataan arsip masih dianggap sebelah mata.
Kepala Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Siti Miftahayatun, mengatakan itu kemarin. Dari sejumlah faktor yang ada, sumber daya manusia (SDM) yang paling mendesak untuk dibereskan.” Tenaga yang punyai kemampuan kearsipan sangat minim,” ungkapnya.
Pihaknya telah melakukan bimbingan teknis terhadap sejumlah tenaga teknis di dinas-dinas yang ada. Dengan adanya beberapa SKPD baru, akan ditingkatkan pembinaan.
Tanpa SDM yang memadai katanya, sulit untuk dapat merealisasikan sebuah sistem kearsipan yang baik. Tidak semua pegawai memahami tugasnya.” Padahal harus ada perbedaan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain dan tidak asal tumpuk begitu saja,” imbuhnya.
[postingan number=3 tag=”skpd”]
Setelah SDM, pekerjaan rumah lainnya yakni Sarpras kearsipan. Sarpras yang dimaksud misalnya harus ada lemari khusus yang kemudian dipergunakan untuk menyusun dokumen-dokumen yang dimiliki. Bila ingin mencari arsip tertentu, petugas akan lebih mudah untuk mendapatkannya.” Hal itu saja banyak SKPD yang belum memilikinya,” ungkapnya.
Selanjutnya, bila personel dan Sarpras penunjang sudah ada maka harus didukung pendanaan. Diakui alokasi untuk kearsipan tidak terlalu besar. Dan hal itu juga terjadi di hampir semua SKPD.Hal yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya yakni memaksimalkan dana yang ada.
Sebelumnya ia telah mengajukan untuk pembuatan depo arsip. Ini nantinya akan membantu daerah untuk arsip-arsip kantor bisa dicari di depo arsip. Pembuatan depo arsip telah diajukan sejak tahun 2014. Dibutuhkan tanah seluas 6 are untuk keberadaan demo arsip.(dir)
