Arman Bunuh Pria yang Hendak Memperkosanya

DITANGKAP: Satreskrim Polresta Mataram tangkap pelaku pembunuhan di Cakranegara.(ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pria berinisial SD alias Cemeng asal Sayang-Sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram yang ditemukan tewas di kamar kosnya, Lingkungan Karang Batu Daye, Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram awal Februari lalu, ternyata korban pembunuhan.

Pria 39 tahun itu dibunuh oleh seorang pria yang baru dikenalnya, inisial AW alias Arman (26) asal Lingkungan Gerung Butun Timur, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.

AW mengaku menghabisi nyawa pelaku lantaran sakit hati karena akan diperkosa atau disodomi. “Sakit hati karena mau disodomi. Korban muncratkan spermanya ke badan saya,” ujar pelaku di Polresta Mataram, Kamis (7/3).

Pelaku menceritakan awal mula kasus pembunuhan itu terjadi. Dimulai dari pelaku yang ditawarkan akan diantar pulang usai bekerja di salah satu barbershop. “Saya baru pulang keja. Dia (korban) samperin saya, korban bilang ayok saya antar pulang,” ceritanya.
Pelaku pun mengiyakan korban. Saat itu pelaku tidak menyadari bahwa korban adalah seorang pria sehingga pelaku mengiyakan ajakan korban.

Terlebih lagi saat korban mengajak mampir terlebih dahulu ke kosnya. “Diajak saya ke kosnya, saya bilang ayok. Di sana (kos korban), kita tidak minum-minum keras (miras),” katanya.
Kecurigaan pelaku kalau korban seorang pria ketika korban melepas pakaian. Pelaku mengaku tidak melihat dada korban, layaknya wanita pada umumnya. “Korban melepas pakaiannya, menggunakan sarung saja. Tidak ada susunya,” sebutnya.

Pelaku langsung ditindih oleh korban. Korban memaksanya melayani nafsu berahinya yang sudah memuncak. Saat itu sperma korban ditumpahkan ke pakaian yang dikenakan pelaku. Untungnya perbuatan sodomi gagal. “Sejak pertama ada niat mau melawan, akan tetapi nggak jadi karena badannya lebih besar dari saya,” ucap dia.

Niat ingin menghabisi nyawa korban timbul saat membersihkan bajunya yang terkena sperma korban di kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, korban dijerat dari belakang. “Saya jerat pakai baju saya, sampai korban tidak sadarkan diri. Korban sempat melawan, pukul saya pakai botol,” ujarnya.
Usai menghilangkan nyawa korban. Tubuh korban diseret ke dekat kamar mandi. “Saya seret agar saya bisa keluar,” tandasnya.

Usai menghabisi nyawa korban, pelaku mengambil barang-barang korban. Mulai dari motor, uang, HP dan lainnya. “Motor korban digadai ke Loteng seharga Rp 1,2 juta,” kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Pelaku ditangkap di tempat kerjanya, wilayah Cakranegara pada Kamis (7/3) sekitar pukul 16.00 WITA. Kejadian pembunuhan itu terjadi Jumat (8/2). Awalnya pelaku berpikir bahwa korban ini seorang wanita. Pada saat pelaku di bawa ke kosnya, baru diketahui korban tersebut merupakan seorang pria.
“Alhasil tersangka sakit hati, dengan cara menjerat korban hingga korban lemas dan meninggal dunia. setelah melihat korban ini lemas tidak berdaya akhirnya mengambil barang barang milik korban,” ucap dia.

Korban dan tersangka hanya kenal saat itu saja. Ketika pelaku ditawarkan akan diantar pulang dari tempat kerjanya. “Pelaku disamperin sama korban ‘ayo pulang dari pada kamu balik sendiri, sini saya antar’. Karena korban ini naik motor dan tersangka jalan kaki, karena yang dilihat tersangka ini adalah seorang perempuan, jadi tertariklah tersangka ini dengan korban,” katanya.

Pada akhirnya, pelaku ikut dengan korban. Pertengahan jalan, korban mengajak pelaku mampir ke kos-kosannya dulu, kemudian di kos tersebut terjadilah pembunuhan tersebut. Yang berujung pada perampasan barang milik korban. “Motor dan beberapa barang milik korban dilarikan ke Loteng. Untuk motor korban digadai oleh tersangka di Loteng sebesar Rp 1,2 juta,” imbuhnya.
Ketika proses gadai itu tersangka menimbun KTP korban di rumah penadah itu untuk menutupi jejak. “Itu tanpa sepengetahuan pemilik rumah atau penadah,” katanya.

Ada juga barang milik korban yang dibawa oleh tersangka berupa tas. Tas itu berisi dompet ada yang 200 ribu. “Untuk tas dibuang di sungai yang mengarah ke tempat gadai motor tersebut,” bebernya.
Untuk penadahnya, turut diamankan ke Polresta Mataram. (sid)

Komentar Anda