Akhir Oktober Pabrik Pakan Bakal Beroperasi

Muhmmad Riadi (DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pabrik pakan ternak mulai ada titik terang bakal mulai operasioanal. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB telah mengalokasikan anggaran untuk pemasangan listrik baru, sehingga diperkirakan pada akhir Oktober 2021 sudah mulai beroperasi.

Untuk SILO dan corn drayer di STIP dibangun oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), sebenarnya dari awal sudah di desain dan komplit semuanya di tahun 2020. Hanya saja karena pandemi Covid-19 banyak yang terbatasi anggarannya. Banyak di recofusing, salah satunya anggaran untuk listrik, serta pengadaan genset yang terkena recofusing dan genset. Walaupun barang sudah selesai dan sudah diserahterimakan, tetapi belum bisa operasional karena tidak ada listriknya.

“Kita sudah selesai tender, sekarang sedang dikerjakan untuk pemasangan listriknya. Ada pengadaan kubikel dan trafo sama jaringan. Mudahan akhir Oktober sudah mulai operasional,” kata Kepala Distanbun Provinsi NTB Muhmmad Riadi.

Baca Juga :  PLN Grup Bawa Komitmen Investasi Kelistrikan dan Beyond kWh dari Indonesia-China Business Forum

Untuk pengadaan kubikel dan trafo sudah dikirim dari Surabaya oleh pemenang tender. Meskipun pada kontraknya penyelesaian pemasangan listrik ini hingga November, namun pihaknya sudah meminta kepada pemenang tender untuk segera agar bisa dioperasionalkan pada Oktober 2021.

“Oktober itu sudah ada barangnya, hasil prosesing dan corn drayer, kalau sudah ada itu memang SILO yang disimpan itu,” ungkapnya.

Sementara, kapasitasitas satu SILO itu 250 ton, kalau sudah ada prosesing dan corn drayer itu otomatis akan produksi pakan dan bisa berproduksi dengan maksimal. Untuk anggaran, Distanbun Provinsi NTB menyiapkan Rp3 miliar lebih.

“Kami menyediakan alat dan mesin, kalau untuk operasional berikutnya akan dioperasional oleh BUMD. Itu Anggarannya komplitnya sekitar Rp3 miliar, kita anggarkan tahun 2021 ini,” imbuhnya.

Bahkan dari segi ketersedian bahan baku pun NTB sangat melimpah untuk jagung. Sementara di beberapa daerah para ternak tengah mengeluhkan tingginya harga pakan ternak. Pasalnya untuk bahan baku jagungnya tidak banyak tersedia.

Baca Juga :  Waspadai Tawaran Investasi Bodong Janjikan Keuntungan Tidak Realistis

“Ketersedian kita cukup produksinya saja 2 ton juta pertahun,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti mengakui, sampai saat ini sudah berjalan pabrik pakan. Tetapi idealnya pabrik pakan itu untuk SILO yang ada di pertanian masih dalam proses listriknya saja. Karena untuk pemasangan listrik baru mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan anggaran beberapa dilakukan recofusing, sehingga baru ada anggarannya tahun ini di APBD perubahan dan ini masih dalam proses lelang.

“Kalau sudah ada listrik ini, bisa berjalan maksimal dan bisa berjalan dengan baik kalau sekarang memang sudah dalam tahap uji coba mesin kita selama 6 bulan,” ujarnya. (dev)

Komentar Anda