AKAD: Perlu Bapaslon Kada Alternatif

Budiawan (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)
Budiawan (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menginginkan agar muncul bakal pasangan calon kepala daerah (bapaslon kada) alternatif di Pilkada 2020. Tidak hanya berkutat kepada Najmul Akhyar dan Djohan Sjamsu saja. Dengan demikian suhu politik bisa diredam. “AKAD pengin figur-figur yang bertarung itu lebih dari dua calon seperti pilkada pertama 2010 dengan empat calon. Tidak menarik jika hanya dua calon seperti Pilkada 2015. Kalau itu terjadi kembali pada Pilkada 2020, secara konstelasi politik terlalu tajam dan kentara sekali kubu-kubuan sehingga menimbulkan situasi politik memanas,” ungkap Ketua AKAD KLU Budiawan kepada Radar Lombok, Selasa (14/7) kemarin.

Kalau tetep berkutat kepada Najmul dan Djohan saja lanjutnya, itu jelas tidak memberikan pendidikan politik yang masif ke masyarakat. Selain juga, itu merupakan kegagalan partai politik dalam melahirkan pemimpin daerah. Sementara KLU memiliki banyak figur yang sebenarnya memiliki elektabilitas dan kemampuan sama merebut tapuk kepemimpinan KLU 1 dan 2. “Semestinya partai politik harus bisa memajukan kadernya sendiri sehingga sukses mencetak pemimpin daerah,” katanya.

Untuk itu, AKAD mendorong agar partai politik sebagai kendaraan pada pilkada harus bisa bersepakat melahirkan bapaslon kada alternatif. Yang terpenting memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam PKPU. Dan dalam posisi ini, AKAD tetap netral. Karena dalam aturan, perangkat desa dan kades tidak boleh berpolitik praktis. Namun berhak menentukan pilihan sendiri. “AKAD tetap pada posisi netral. Tidak memihak antara satu calon dengan calon lainnya, tidak boleh ikut politik praktis,” tegasnya.

Ia juga mengharapkan kepada masyarakat desa tetap mengedepankan kerukunan dalam berdemokrasi. Tidak boleh saling menghujat. Mari gunakan medsos dengan bijak guna menghindari konflik antar-masyarakat. “Kita ingin pilkada ini berjalan aman dan kondusif. Beda pilihan itu biasa dalam berdemokrasi,” imbuhnya.

Ia juga mengharapkan siapapun bapaslon kada yang bertarung harus mampu membuat program yang murni melihat hajat hidup masyarakat dalam menekan angka kemiskinan, menyejahterakan masyarakat, dan melaksanakan pembangunan fisik yang benar-benar terlihat. “Mari tunjukkan program yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucapnya. (flo)

Komentar Anda