Ritel Modern Kian Menjamur, Tahun Ini Tambah Lagi

Erwin Rahadi (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Keberadaan ritel modern di Kabupaten Lombok Utara (KLU) kian menjamur.

Terkait hal itu, Sekretaris Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Erwin Rahadi mengatakan bahwa jumlah ritel modern saat ini masih batas wajar.
“Yang sudah terbangun itu baru ada di 11 titik. Itu ada Indomaret, Alfamart dan M-Mart. Dari kemarin Pak Bupati menyampaikan kita mulai 10 dulu di tahun 2023 dan tahun ini memang ada penambahan. Kalau kita melihat estetikanya di KLU ini sangat membutuhkan ritel modern,” ujarnya.

Menurut Erwin, ketika pelebaran jalan nasional Tanjung-Bayan sudah dikerjakan maka harus ada ritel modern sebagai pendukung agar jalan tidak gelap dan sepi. “Contohnya di Lendang Bagian, Kecamatan Gangga, sebelum ada ritel modern jalannya gelap. Pak Bupati kemudian meminta diberikan izin ritel modern di sana sehingga suasananya hidup. Sekarang bisa dilihat faktanya. Ternyata di sana kalau malam hidup. Di sebelah kiri ada Alfamart dan kanan ada Indomaret,” ungkapnya.

Baca Juga :  Akacindo Trauma Kerja Sama dengan KKB

Tidak hanya di Lendang Bagian, di Selengen, Kecamatan Kayangan juga suasananya semakin hidup setelah adanya ritel modern. Biasanya kalau malam gelap dan sepi. “Kemudian ada juga di timurnya di Akar-Akar kalau malam gelap. Begitu juga di Karang Bajo, Kecamatan Bayan. Kini setelah ada ritel modern suasananya berbeda,” jelasnya.

Menurut Erwin pemerintah memang masih akan memberikan izin penambahan ritel modern di daerah ini. Seperti tahun ini ada tiga pengajuan dari Indomaret dan Alfamart. Kemungkinan itu akan diberikan di wilayah Tanjung sebagai pusat kota. Namun hal ini masih dipertimbangkan. Begitu juga titik-titiknya.

“Yang jelas titik-titiknya hanya di pinggir jalan nasional. Kalau di jalan kabupaten nanti dulu.

Seperti di Santong itu ada pengaduan mau masuk Indomaret tetapi setelah saya konfirmasi Camatnya itu masih belum, baru mereka memohonkan,” ucapnya.
Terkait ada berapa ritel modern yang menyerupai Alfamart seperti Rama Mart di Kecamatan Tanjung dan Alma Mart serta Nino Mart di Kecamatan Gangga, Erwin menyebutkan bahwa itu adalah milik pengusaha lokal tetapi bekerja sama dengan Alfamart. Jadi bentuknya franchise.

Baca Juga :  Direktur PT BAL Tersangka, Distribusi Air di Meno Terancam

“Investasinya itu bisa dilakukan full oleh putra daerah tetapi pengelolaannya itu oleh Alfamart atau Indomaret. Atau bisa juga dengan sharing modal fifty-fifty,” jelasnya.
Erwin menegaskan bahwa sejauh ini belum ada pengaduan masyarakat yang merasa dirugikan atas keberadaan ritel modern.

Malahan banyak merasa terbantu. Terlebih jika ada barang yang tidak dijual di pengusaha lokal, maka mereka bisa mendapatkan di ritel modern. “Makanya belum ada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan sejauh ini,” tutupnya. (der)

Komentar Anda