Ahyar-Mori Ingin Akhiri Penderitaan Guru Honorer

Sejak awal dirinya sangat prihatin dengan kondisi guru honorer di NTB. Hal itulah yang membuat dirinya ingin bisa mengabdikan diri. “Guru itu mulia, sudah seharusnya negara dan daerah memberikan perhatian yang layak. Mereka harus bahagia, sejahtera,” ucapnya.

Untuk memberi perubahan dengan jargon NTB Untuk Semua, maka kesejahteraan seharusnya didapatkan oleh seluruh kalangan. Hal itu sesuai dengan salah satu poin dalam program kerja Ahyar-Mori. Program tersebut adalah penanganan terhadap 7.500 GTT dan PTT SMA/SMK, serta sertifikasi seribu guru mengaji. Program itu merupakan turunan dari enam program kerja NTB Untuk Semua yang diusung pasangan Ahyar-Mori di pilkada NTB 2018 ini.

Baca Juga :  PKB-Golkar Rapatkan Barisan Menangkan Suhaili-Amin

Selain penguatan SDM melalui penanganan GTT, PTT dan guru mengaji, Ahyar-Mori juga menyiapkan kebijakan lain di sektor pendidikan. Seperti, mendorong pencapaian IPM sebesar 7,10 pada 2023, dengan kenaikan 1 persen per tahun. “Kita tidak bisa mengharapkan sesuatu yang baik, tapi kita sendiri tidak berbuat yang terbaik,” ujarnya.

Baca Juga :  Pilkada NTB, PDIP Pertimbangkan Usung Kader

Dalam janji kerja Ahyar-Mori di bidang pendidikan dan keagamaan, nantinya guru ngaji dan marbot akan mendapat tunjangan. Mereka layak mendapatkan perhatian daerah, sama dengan peran guru-guru yang mengajar di lembaga pendidikan resmi. “Pendidikan itu bukan saja yang formal, tapi peran informal juga penting. Semua harus diperhatikan,” katanya.

Komentar Anda
1
2
3