Unram Pastikan Maba Tidak Dapat Keringanan UKT

Sekjen BEM Unram Faksi Rana Al-Kahfi didampingi jajarannya setelah menerima penjelasan dari WR III Unram di Rektorat, Selasa (23/6). (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK )
Sekjen BEM Unram Faksi Rana Al-Kahfi didampingi jajarannya setelah menerima penjelasan dari WR III Unram di Rektorat, Selasa (23/6). (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Universitas Mataram (Unram) memastikan tidak ada kebijakan harus memberikan keringanan uang kuliah kepada calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun akademik 2020/2021.

Wakil Rektor II Unram Prof Kurniawan menyatakan untuk mahasiswa baru (Maba)  yang baru diterima dan lulus melalui jalur SNMPTN dipastikan  tidak ada kebijakan untuk keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sebab setelah menginput data penghasilan akan keluar grade. Untuk mengoreksi grade itu dilakukan setelah semester 1 menuju semester 2, sehingga Unram tidak bisa memberikan keringanan UKT.

“Jadi tidak ada keringanan UKT bagi mahasiswabaur. Keringanan UKT diberikan hanya kepada mahasiswa lama, karena kaitan Covid-19,” kata Prof Kurniawan, Selasa (23/6).

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram menilai persolan yang dihadapi oleh mahasiswa baru yang lulus melalui jalur SNMPTN tahun ini cukup kompleks. Pasalnya, dari temuan BEM Unram di lapangan, ada yang belum membayar UKT yang disebabkan, karena saat daftar ulang dan uploud berkas mereka tidak singkron kondisi perekonomian keluarga. Selain itu ada juga sekolah tidak tahu infrormasi pendaftaran ulang SNMPTN.

‘Persoalan yang dihadapi mahasiswa baru yang masuk melalui SNMPTN tahun ini cukup ribet, terkait biaya kuliah,” kata Sekertaris Jenderal BEM Unram Faksi Rana Al-kahfi kepada Radar Lombok, kemarin.

Dikatakannya,  selain membayar UKT ada juga yang belum mengecek kesehatan dan ini menjadi beberapa hal yang menjadi persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa baru Unram melalui jalur SNMPTN.

“Kami sudah minta data ke Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUSTIKUnram dan tercatat ada 1.133 mahasiswa baru jalur SNMPTN yang lulus. Dari jumlah ini ada beberapa laporan yang masuk ke BEM terkait pembayaran UKT,” jelasnya.

Selain itu, dari jumlah tersebut yang belum membayar UKT sebanyak 117 mahasiswa baru, termasuk yang belum melakukan verifikasi rapor.

‘Kita minta kebijakan rektorat supaya ada keringanan bagi mahasiswa baru yang belum membayar UKT,” harapnya.

Menurutnya, setiap jalur masuk perguruan tinggi (PT) ini berbeda juga permasalahannya. Khusus untuk SNMPTN yang menjadi persoalannya data penunjang untuk penentuan UKT belum masuk. Kemudian sistem yang bermasalah di pusat selain itu penambahan harus menyesuaikan dengan nilai rapor. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini bagi mahasiswa baru yang sekolahnya berada di pelosok dan jauh dari jangkuan internet kemudian sekolahnya yang kurang respon.

‘Ini yang menjadi permasalahan di era pandemi Covid-19,” ujarnya. (adi)

Komentar Anda