Waspadai Penipuan Catut Nama Rumah Sakit

Ilustrasi Penipuan
Ilustrasi Penipuan

MATARAM – Tindak kejahatan di NTB terjadi dengan berbagai modus.

Kali ini, modus baru yang digunakan yaitu pelaku mengaku sebagai dokter dari salah satu rumah sakit untuk mendapatkan uang dari calon korban. Dokter gadungan tersebut menghubungi calon korban dan menginformasikan bahwa  salah satu keluarganya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit karena kondisinya kritis.

Salah satu calon korban penipuan, Hatibi Yahya asal Praya Lombok Tengah mengungkapkan, dirinya ditelpon oleh seseorang yang mengaku bernama dr Yosep yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Rabu kemarin (21/2). “Dokter nelpon, dia bilang keponakan saya Ana Fahira Salma telah mengalami kecelakaan berat, sehingga harus mendapat penanganan serius di UGD RSUP NTB,” tutur Hatibi saat bertemu Radar Lombok usai datang langsung ke RSUP, Rabu kemarin (21/2).

Modus pelaku yang mengaku dokter tersebut, menyampaikan kondisi Ana Fahira yang masih duduk di bangku SMA sedang kritis. Rumah sakit harus bertindak cepat menggunakan alat untuk hentikan pendarahan. “Katanya alat itu tidak tersedia di rumah sakit, jadi harus beli di luar,” ucapnya.

Baca Juga :  Jual Sabu, Bekas Pegawai Dealer Motor Ditangkap

Oknum yang menelpon sebagai dokter tersebut menggunakan nomor 085342307088 dan 085280028818. Bukan hanya Hatibi saja yang ditelpon, ibu kandung Ana Fariha Salma juga dihubungi untuk menginformasikan kecelakaan tersebut.

Karena merasa bimbang mendengar informasi tersebut, tanpa berpikir panjang Hatibi langsung mencari tahu keberadaan keponakannya (anak saudara) di RSUD NTB. “Tapi waktu saya di rumah sakit, tidak ada pasien atas nama Ana Fariha Salma. Saya jadinya  bingung, saat saya telpon nomor orang yang mengaku dokter itu, sedang tidak aktif,” kata Hatibi.

Akhirnya Hatibi mulai curiga dan memperjelas identitas dokter yang mengaku bernama dr Yosep. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, tidak ada yang namanya dokter Yosep bekerja di RSUD Provinsi NTB.

Informasi yang didapatkan itu kemudian langsung diinformasikan ke kakaknya. Hatibi   menduga bahwa ada orang yang ingin melakukan penipuan. “Saya kasih tahu kakak saya agar jangan kirim uang,” tandasnya.

Ibu kandung Ana Fahira Salma yang merupakan kakak Hatibi, Faizah merasa sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi ketika dikabari anaknya mengalami kecelakaan. “Saya ditelpon dengan nomor yang sama, orang itu meminta transfer uang untuk biaya penanganan perawatan,” ceritanya.

Baca Juga :  Penanganan Kasus Dugaan Penipuan, Pelapor Kecewa Kinerja Polisi ?

Oknum pelaku meminta uang secepatnya  dan ditransfer ke Bank BRI dengan nomor rekening 0122 0110 6247 508 atas nama Dedy Supriadi. “Saya sudah tidak berpikir apa-apa lagi saking syoknya. Siapa saja yang dikasi tahu anaknya kecelakaan tentu panik. Untung saya belum transfer uangnya,” ujar Faizah.

Humas RSUD Provinsi NTB, Solikin yang dikonfirmasi Radar Lombok membenarkan ada modus penipuan yang mengatasnamakan dokter rumah sakit. “Tidak ada dokter bernama Yosep. Itu penipuan,” terangnya.

Ditegaskan, semua pelayanan kesehatan di rumah sakit, biayanya dibayar langsung di kasir. Dengan alasan apapun, tidak dibenarkan prosedur pembayaran melalui transfer. “Jangan percaya jika ada oknum-oknum begitu. Lebih baik, pihak korban langsung konfirmasi ke rumah sakit, karena modus seperti ini bukan kali ini terjadi. Beberapa hari lalu, juga sempat ada salah satu keluarga mencari tahu anaknya sedang dirawat karena kecelakaan. Makanya kita mengimbau agar lebih berhati-hati saja,” kata Asikin. (zwr)

Komentar Anda