Aksesoris PJU Dicuri, Pemkot Rugi Ratusan Juta

Aksesoris PJU Dicuri, Pemkot Rugi Ratusan Jut
DICURI : Ornamen PJU di bypass 2 hilang dan tidak bertanggungjawab. (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM – Aksi kriminalitas masih marak. Yang terbaru adalah banyak hilangnya aksesoris di bypass BIL 2 di perbatasan Lombok Barat dan Mataram hingga kawasan bundaran lingkar selatan.

Ratusan ornamen PJU hilang dicuri. Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman  (PKP) menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Kepala Dinas HM. Kemal Islam menjelaskan kejadian perusakan dan pencurian ornamen PJU ini sebenarnya sudah lama terjadi. Tetapi pihaknya tidak langsung mau  mengekspos karena berencana menangkap langsung. “ Kejadia sering pada waktu itu. Tapi kami belum ekspos untuk menangkap pelaku,” kata Kemal kepada Radar Lombok kemarin.

Pihaknya mengaku sempat memergoki pelaku. Pada saat itu pencuri diketahui menggunakan sepeda motor. Di saat petugas dari PKP melakukan pengejaran kawanan pencuri berhasil kabur.” Dulu sempat pernah kita pergoki tapi berhasil kabur,” tuturnya.

Baca Juga :  Dewan Dukung Walhi Gugat Pemkot, Terkait Izin Gudang Semen Holcim

Ornamen PJU yang berwarna kuning tersebut kata Kemal mengandung timah cor dengan perkiraan harga sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan berat satu ornamen tersebut berkisar antara 10 sampai 12 setengah kilo.” Kalau dijual oleh pencuri, kisarannya harganya Rp 40 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Dari aksi ini, dari perhitungan yang sudah dilakukan oleh PKP sekitar ratusan juta lebih, karena ornamen PJU yang hilang tidak hanya di kawasan bypass, tetapi juga di beberapa titik lain seperti di Jalan Bung Hatta, Jalan Jenderal Sudirman juga hilang.

Diperkirakan Kemal, aksi pencurian ini ditengarai adanya oknum yang meminta atau memesan timah sehingga oknum-oknum sampai berani ada yang melakukan pencurian. “Kami menduga ada yang memesan atau pengepul dari ornamen yang sudah dicuri ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Syeikh Palestina Safari Ramadan ke Pemkot Mataram

Petugas dari PKP mencoba melakukan penelusuran ke pasar-pasar loak dan lokasi jual beli barang bekas, tetapi belum ada ditemukan adanya ornamen yang PJU  yang dijual oleh pencuri. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dan melaporkan terkait keberadaan fasilitas publik yang sudah dicuri. Dari beberapa kali pemantauaan yang sudah dilakukan pencuri diperkirakan beraksi pada tengah malam sekitar pukul O2.00 dini hari, sehingga petugas patroli tidak bisa menemukan komplotan mereka.

Kalangan DPRD Kota Mataram meminta SKPD terkait bertanggungjawab untuk lebih mengintensifkan pengawasan dan pemberdayaan,” katanya.

Perusakan fasilitas publik di atas diakui sudah sering terjadi.(ami)

Komentar Anda