Jemaah Haji Embarkasi Lombok Diberangkatkan 11 Mei

Azharuddin

MATARAM — Sebanyak 4.493 orang yang sudah melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) jamaah reguler 1445 H. Ribuan jemaah yang sudah melunasi BPIH ini dipastikan akan berangkat ke Tanah Suci mulai 11 Mei tahun 2024 mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Bimas Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag NTB Azharrudin mengatakan jemaah Embarkasi Lombok akan dibagi menjadi 13 kloter. Rinciannya sebanyak 9 kloter akan diberangkatkan pada gelombang pertama. Dan sebanyak 4 kloter pada gelombang kedua.

“Kloter pertama akan diberangatkan tanggal 11 Mei 2024 dan terakhirnya 22 Mei. Kloter pertama itu Kota Mataram,” Kata Azharuddin saat ditemui pada acara pelantikannnnnn PPIH Embarkasi Lombok di Asrama Haji di Mataram, Senin (29/4).

Azhari mengatakan dari ribuan jemaah haji asal NTB hampir 50 persen adalah lansia. Jemaah tertua di NTB berasal dari Pulau Sumbawa yang usianya diperkirakan lebih dari 100 tahun. Oleh karena itu pelayaan pada penyelenggaraan haji 2024 diambil tema ramah Lansia.

“Usianya hampir 100 tahun lebih, tapi hasil pemeriksaan kesehatannya normal. Makanya hasil istita’ahnya tidak ada kendala,” ujarnya.

Pelayanan untuk para jemaah haji di Embarkasi Lombok sedikit berbeda dengan tahun 2023. Misalnya pengaturan pada penempatan tempat tidur.Kemudian penerimaan di asrama haji Embarkasi akan diberikan perlakuan khusus kepada jemaah haji Lansia.

Mekanisme pemberangkatan haji mulai dari Asrama Kabupaten/kota masing-masing lalu diantarkan ke Asrama Embarkasi Lombok di Mataram. “Misalnya mau diambil makan tetap ditempat, nanti petugas yang akan mengambilkan makanan begitu baru datang dari Embarkasi Kabupaten,” terangnya.

Kendati ada banyak jemaah haji lansia. Namun Azhari mengatakan tidak ada penambahan petugas kloter. Sedikitnya ada 13 orang ketua kloter atau TPHI dan 13 orang pembimbing ibadah kloter atau TPHI dan sekitar 39 orang tim kesehatan (TKHI).

Dikatakan jemaah haji lansia ini bahkan melakukan persiapan sudah jauh-jauh hari. “Antisipasi jemaah haji lansia di Tanah Suci itu ada pendampingnya. Pendamping dari keluarga, atau pendamping dari kloter itu dan didampingi oleh jemaah haji yang sehat,” katanya.

Azhari memastikan persiapan pelaksaanaan haji dan umrah sudah matang dan tidak ada kendala. Termasuk penerbitan visa dari seluruh jemaah haji NTB tidak ada masalah.

Saat ini tengah diberikan pembinaan manasik kepada calon jemaah haji ditingkat Kabupaten. Mereka juga melakukan aktivitas lain seperti senam haji sebagai salah satu cara menjaga kesehatan jemaah haji. “Sisa-sisa pembinaan manasik ditingkat Kabupaten tetapi hanya ada beberapa kabupaten saja,” ucapnya.

Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menambahkan banyaknya jemaah haji asal NTB yang yang lansia menjadi tantangan sendiri. Namun tidak perlu khawator karena dari pengalaman tahun lalu, pelayanan untuk jemaah haji di Embarkasi Lombok mendapatkan predikat terbaik dari pemerintah. “Petugas darat kami disini kami minta bekerja dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Disampaikan para jemaah haji sangat membutuhkan layanan extra. Oleh karena itu PPIH diingatkan untuk teliti memeriksa perlengakapan apa yang boleh dan tidak boleh dibawa para jemaah haji saat berangkat ke Tanah Suci. “Tugas kita pemerintah layani disini dan disana. Aman tertib dan lain sebagainya,” ucapnya.

Komentar Anda