MATARAM – Bakal calon wakil gubernur NTB periode 2018-2023, Mori Hanafi telah resmi mendaftar melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal itu dibuktikan dengan pengembalian formulir pendaftaran yang dilakukan Mori Hanafi bersama timnya ke kantor PAN NTB, Sabtu lalu (20/5).
Mori Hanafi yang merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, menyerahkan formulir pendaftaran ditemani sejumlah tokoh masyarakat Bima seperti H Hanafi (Belo-Monta), H Junaidin Yaman (Woha), Sri Suhada (Sape), H Arsyad Yunus (Bolo), Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bima Yasin (Wawo), Bendahara Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bima Ruslan dan lain-lain.
Ketua Tim Desk Pilkada DPW PAN NTB, H Syaiful Islam mengatakan, sosok Mori Hanafi merupakan harapan masyarakat NTB masa depan. Hal itulah yang membuat peluang Mori Hanafi sangat terbuka untuk diusung oleh PAN NTB. “Ada 3 orang yang sudah daftar jadi cawagub, yaitu Subuhunnuri, Aris Muhammad dan Pak Mori Hanafi. Pak Mori ini paling berpeluang kami usung karena jejak rekamnya cukup positif, kami sudah bisa lihat kinerjanya di dewan,” ucap Syaiful Muslim usai penyerahan formulir.
Menurutnya, Mori Hanafi punya pengetahun tentang ekonomi dan keuangan. Kelebihannya itu membuatnya mengetahui berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat. “Kami ini partai PAN sangat besar di pulau Sumbawa, sudah banyak aspirasi masyarakat disana agar kami usung cawagub yang berasal dari pulau Sumbawa,” ungkapnya.
Syaiful Muslim berpesan kepada Mori, untuk terus melakukan komunikasi-komunikasi politik dengan partai lainnya terutama yang berada di poros tengah. Mengingat, hubungan Mori dengan parpol poros selama ini sudah terjalin sangat baik.
Parpol Poros tengah lainnya seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan lainnya, tentu memberikan kesempatan yang besar pula kepada Mori Hanafi. “Saya yakin beliau ini bukan hanya akan didukung oleh PAN, tetapi juga parpol poros tengah lainnya,” kata Syaiful Islam.
Sementara itu, Mori Hanafi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, sejak awal dirinya memang ingin mendaftarkan diri sebagai cawagub NTB. “Kenapa tidak cagub, karena kita realistis saja. Sejauh ini saya melihat cawagub yang realistis,” ucapnya.
Dikatakan, dirinya sudah sangat siap untuk maju menjadi cawagub. Pengalaman selama tujuh tahun lebih sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi NTB, membuatnya memahami setiap persoalan dan tahu langkah yang akan diambil kedepannya. “NTB ini sedang dalam kemajuan yang bagus di bawah pimpinan TGB (Tuan Guru Bajang-TGH Zainul Majdi), ini harus dilanjutkan. Yang kurang-kurang, kita perbaiki dan kita tahu apa yang akan kita lakukan,” ujar mori.
Menurutnya, salah satu kekurangan saat ini terkait pemerataan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi NTB cukup baik, namun tidak semua masyarakat merasakan manfaatnya. Inilah yang harus dibenahi dengan regulasi dan juga kebijakan-kebijakan yang sifatnya spesifik.
Kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat masih berlangsung. Pihak yang merasakan manfaat menjadi lebih kaya, sementara di sisi lain masih banyak pengangguran karena sempitnya lapangan kerja. “Masyarakat yang mengalami pertumbuhan ekonomi di NTB hanya sekitar 30 persen saja, sementara 70 persen lainnya tidak mengalami pertumbuhan ekonomi, bahkan cenderung negatif pertumbuhannya,” ungkap Mori.
Oleh karena itu, Mori ingin melanjutkan yang selama ini baik dan membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. “Insya Allah saya siap menyampaikan visi dan misi, adu ide serta gagasan. Itu yang penting, kita harus maju dengan gagasan realistis dan konsep yang baik,” katanya.
Mori berharap PAN dan koalisi parpol lainnya memberikan dukungan dalam mewujudkan berbagai konsep pembangunan untuk rakyat tersebut. “Apalagi PAN itu suaranya besar di pulau Sumbawa, dan kebetulan saya dari pulau Sumbawa. Mari kita sama-sama mewujudkan pembangunan yang merata, mohon dukungan PAN,” harap Mori.
Nama Mori Hanafi sendiri sudah cukup lama mencuat sebagai bacawagub. Sebelumnya, Mori digadang-gadang mendampingi Suhaili FT. Namun karena adanya perubahan peta politik di internal Gerindra, Mori disebut-sebut akan mendampingi H Ahyar Abduh. Apalagi, Mori bukan hanya memiliki kemampuan dan kapasitas pribadi, jaringannya untuk meraup suara juga cukup kuat. (zwr)
