5 Kabupaten Dilanda Banjir

BANJIR: Selain merendam pemukiman warga, ratusan haktare tambak udang di Desa Kidang dan Bangkat Parak terendam banjir Rabu kemarin (1/2). (Saparudin/Radar Lombok)

MATARAM – Hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Provinsi NTB sejak Selasa sore (1/2). Akibatnya, banjir terjadi di sejumlah tempat  pulau Lombok maupun Sumbawa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum mengungkapkan, bencana banjir akibat hujan deras terjadi  5 kabupaten di NTB. “Berdasarkan laporan, banyak kabupaten mengalami banjir,” terangnya kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (1/2).

Disampaikan, di  Lombok Barat  banjir disebabkan   meluapnya kali Cengok di Kecamatan Sekotong. Intensitas hujan yang tinggi disertai dengan pasangnya air laut mengakibatkan 2 desa di Kecamatan Sekotong yaitu Desa Sekotong Tengah dan Desa Cendimanik terendam banjir setinggi 70 cm.

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Sampai berita ini ditulis, warga masih mengungsi di mushala-mushala. Belum ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun dampak banjir terberat dirasakan warga yang berada di Desa Cendimanik, yang terdiri dari 300 kepala keluarga dengan 920 jiwa. “Sedangkan warga yang terkena dampak banjir di Desa Sekotong Tengah masih dalam pendataan,” kataRum.

Berikutnya banjir di Lombok Tengah, hujan lebat selama 12 jam Selasa lalu (1/1) menyebabkan banjir. Genangan air sampai ke rumah penduduk di Desa Kuta dan Desa Sengkol, Kecamatan Pujut. Di Desa Kuta, terdampak banjir sebanyak 4 dusun. Sedangkan di Desa Sengkol hanya 2 Dusun yang terdampak banjir.

Kemudian Rabu kemarin, terjadi banjir ROB di kekadusan Pasung, Desa Bangkat Parak Kecamatan Pujut dengan terdampak banjir sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK). Di Kekadusan Peras Desa Kidang Kecamatan Praya Timur,terdampak banjir sebanyak 80 KK. “Kita sudah kirim sejumlah bantuan logistik berupa Lauk Pauk sebanyak 20 paket, Tambahan Gizi 12 Paket, Selimut 20 Lembar dan Kidsware 6 Paket serta 50 dus air mineral ke Desa Kuta Kecamatan Pujut,” sebutnya.

Baca Juga :  Antisipasi Banjir, Pemkab Lombok Barat Gelar Kerja Bakti di Senggigi

Selain merendam pemukimanw warga, banjir juga merendam  lebih dari 60 hektar tambak udang dan ikan. Kepala Desa Kidang Abdul Razak mengaku prihatin terhadap musibah yang melanda warganya, khususnya masyarakat yang berada di sekitar dusun Peras. “Sehari semalam hujan mengguyur desa kami  dan di Dusun Peras dilaporkan sekitar 60 hektar tambak udang dan ikan, jebol dan banjir,” katanya.

Tambak ini  sebagian besar  akan dipanen dalam waktu dekat ini.  Semuanya tidak bisa terselamatkan, sebab derasnya aliran air tersebut telah membuat ikan dan udang mereka hanyut. “Saya selaku kepala desa tidak bisa berbuat banyak, saya bersama masyarakat telah mencoba membendung air tersebut, namun semuanya tidak bisa diatasi,” ungkapnya.

Sementara itu Kades Bangkat Parak  mengatakan,  dua dusun terparah yakni Dusun Sengkudul dan Dusun Celuwakan paling parah dilanda banjir. Selain merendam ratusan rumah warga, terdapat 48 hektar tambak juga mengalami hal yang sama. Hanya saja pihaknya mensyukuri tidak ada korban jiwa diakibatkan banjir ini. “Alhamdulillah kendati ratusan juta rugi, saya bersyukur tidak ada korban jiwa,” katanya.

Terpisah, Kades Tanak Awu, Nudiana menuturkan, di desanya terdapat 6 dusun terendam banjir. Penyebab banjir luapan air sungai. “Kami sudah berulang kali meminta agar saluran irigasi di desa segera diperbaiki, hanya saja sampai saat ini belum ada upaya dari pemkab. Dangkalnya aliran air tersebut, sehingga mengakibatkan aliran air tak mampu tertampung dan membeludak masuk ke rumah warga,” ujarnya.

Kondisi tidak jauh berbeda terjadi di Sumbawa Barat. Sebanyak 6 Kelurahan dan 2  Desa di Kecamatan Taliwang dan 1 Desa Di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat terendam banjir setinggi 35 sampai 100 centi meter.

Baca Juga :  Kondisi Warga Kecamatan Sambelia Paska Banjir

Pantauan tim BPBD, TNI, Polri dan masyarakat menyebutkan tidak ada korban jiwa dan pengungsian warga. Kondisi ketinggian air juga bervariasi di sejumlah wilayah berkisar antara 35-100 centi meter. “Di KSB banjir, tapi kalau di Mataram yang kita khawatirkan tidak ada kok banjir seperti yang lalu,” ucapnya.

Banjir juga terjadi di Sumbawa karena sungai Pamulung meluap dan merendam 3 kecamatan. Banjir yang terjadi sejak pukul 15.30 Wita tersebut merendam rumah warga di Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Unter Iwes dan Kecamatan Labuhan Badas dengan  ketinggian air berkisar antara 50 -100 centimeter. Data yang terkumpul, sebanyak 929 KK atau 3.276 jiwa mengalami dampak banjir tersebut.

Bencana banjir disana tidak hanya merendam dan merusakkan rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Diantaranya jembatan penghubung sepanjang 15 meter, jembatan antar desa di Dusun Kayangan, talut saluran irigasi, talut tebing kali dan tanggul pelindung banjir. ”Banjir juga terjadi di Kabupaten Bima, tapi warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya.

Terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto mengungkapkan, hujan akan terus mengguyur wilayah NTB selama beberapa hari kedepan. Namun intensitasnya hanya ringan sampai sedang saja.

Meskipun begitu, potensi hujan lebat disertai angin kencang juga diprediksi akan terjadi. Terutama di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Dompu, Sape dan Bima. “Masyarakat harus tetap waspada terhadap banjir,” ucapnya. (zwr/cr-ap)

Komentar Anda