Danrem Tantang Laporkan Perambahan Hutan

ilustrasi foto : illegal-logging.info

MATARAM – Komandan Korem 162 Wirabhakti, Kolonel Infantri Farid Makruf menantang semua pihak, terutama masyarakat untuk berani melapor apabila mengetahui adanya aktivitas penggundulan hutan.

Menurut Farid, kondisi hutan NTB saat ini sangat kritis. Ia sendiri belum lama ini menggunakan helikopter untuk melihat kondisi hutan di Bima dan Dompu. “Dengan mata kepala saya sendiri, saya lihat hutan di Bima dan Dompu itu gundul,” ungkapnya usai menghadiri rapat koordinasi (Rakor) di pendapa Gubernur NTB, Senin kemarin (16/1).

Kondisi hutan yang sudah gundul, disebabkan oleh ilegal logging dan perambahan hutan. Bahkan, Danrem sendiri menemukan adanya perubahan hutan  secara besar-besaran menjadi lahan tempat ditanami jagung. Terdapat dua kemungkinan wilayah yang dulunya  hutan berubah menjadi lahan jagung. Pertama, hutan digunduli untuk dijual kayunya demi mendapatkan uang. "Atau ada kemungkinan juga itu  program pemerintah yang ingin meningkatkan  produksi jagung. Keliru ini, tidak boleh itu," tegasnya.

[postingan number=3 tag=”hutan”]

Untuk menjaga hutan yang semakin habis, Danrem menantang semua pihak agar berani melapor. Siapapun yang mengetahui adanya indikasi ilegal logging atau perambahan hutan, harus bisa bekerja sama dengan TNI. Ia juga meminta kesadaran dari para mafia,  cukong, pelaku ilegal logging, masyarakat dan  semuanya untuk segera sadar. Kerusakan hutan hanya akan mengancam keselamatan saja. "Anak  cucu kita mau jadi bagimana kalau hutannya rusak, pasti banjir terus," terangnya.

Baca Juga :  Penggembala Kerbau Rusak 10 Hektar Hutan Sekaroh

TNI sendiri berkomitmen untuk menyatakan perang terhadap setiap kegiatan yang merusak hutan. Tahun ini, penanganan juga akan dilakukan lebih keras dan tegas lagi. "Kita akan tangani dengan keras. Kalau ada keterlibatan oknum petugas, jangan ragu laporkan saja. Mau siapa saja saya tindak, termasuk anggota saya," ujarnya lantang.

Disinggung terkait perambahan hutan di wilayah Lingsar, Danrem mengaku belum mendapatkan laporan. Padahal, para kepala desa disana sudah mengungkapkannya ke publik dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.

Apabila memang benar terjadi perambahan hutan disana, Danrem mengimbau kepada siapapun yang memiliki informasi agar melaporkannya. "Silahkan Kades lapor ke saya, atau ke Kodim dan nanti diteruskan ke saya. Saya pastikan akan lansung kita bergerak ke lapangan menindak tegas," katanya.

Baca Juga :  Mendagri Kawal Kasus Hutan Sekaroh

Terpisah, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi kembali mengingatkan semua pihak untuk menjaga hutan. Apalagi, laporan yang diterimanya kondisi hutan kian parah. Termasuk di Bima, Dompu dan juga di Sumbawa. "Terus kalau ada yang minta izin buat somel di pinggir hutan, ini kan aneh kok di pinggir hutan dia buat. Seharusnya ini jadi alarm agar tidak mudah memberikan izin," ucap gubernur.

Mengingat hutan merupakan kewenangan provinsi, maka gubernur meminta agar izin somel-somel tersebut dikroscek kembali. Jangan sampai, ada pembiaran terhadap izin yang berkedok usaha-usaha, namun sebenarnya hanya kamuplase illegal logging.

Gubernur mengajak jajarannya untuk sungguh-sungguh menjaga hutan. Sudah menjadi kewajiban pemerintah berlelah-lelah bekerja di lapangan. "Saya sudah minta, jangan berikan izin kepada usaha-usaha yang dijadikan kamuplase illegal logging seperti pembuatan somel di pinggir hutan. Kan mudah aja kayunya ilegal terus somel berizin, jangan sampai izin yang kita keluarkan menyebabkan masalah," pintanya. (zwr)

Komentar Anda