GIRI MENANG– Politik Lombok Barat jelang Pilkada 2018 menghangat. Sebelumnya koran ini membuat pernyataan H. Fauzan Khalid yang memastikan diri maju di Pilkada mendatang. Petahana ini akan ditantang oleh beberapa calon, sebut saja H. Izzul Islam, Nauvar F. Farinduan dan lain-lain.
Yang terbaru adalah diskusi hasil survei awal yang dilakukan oleh salah satu lembaga survei profesional. “ Kita sudah tahu hasil survei itu, tapi ini bisa saja berubah,” ungkap politisi PAN di DPRD Lombok Barat, Andi, saat berdiskusi dengan koran ini kemarin.
Sumber lain koran ini yang enggan dimunculkan namanya juga membenarkan hasil survey tersebut. “ Posisinya masih Pak Fauzan yang pertama, baru disusul Hj. Sumiatun. Pak Fauzan di atas angka 40 persen,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Sumiatun mengungkapkan dukungannya kepada H. Fauzan Khalid yang berkeinginan kembali maju pada Pilkada 2018. “Kita mendukung, apalagi Pak Bupati. Silahkan maju, kita mendukung sepenuhnya,” ungkap ketua DPD II Partai Golkar ini.
[postingan number=3 tag=”politik”]
Namun dipertegas Sumiatun, itu hanya bentuk dukungan kemitraan. Tidak ada sangkut pautnya dengan dukungan Partai Golkar. “Itukan lain ranahnya. Jangan sangkut pautkan dengan partai saya. Nanti kita bicara, karena belum ada instruksi dari partai saya. Sekarang Pak Fauzan mau mencalonkan diri sebagai bupati, kita mendukung sebagai mitra,” jelasnya.
Berkaitan dengan mulai munculnya sejumlah nama, Sumiatun menaruh apresiasi, baik itu kepada Fauzan Khalid, Nauvar F. Farinduan maupun yang lain-lain. Karena itu adalah hak asasi manusia setiap orang. Sumiatun sendiri mengaku elektabilitas Farinduan sendiri bagus. “ Bagus (Elektabilitas Farinduan), tidak boleh kita mengatakan tidak bagus. Dia kan juga pemuda Lobar. Pokoknya kita tunggu saja perintah partai,” tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Muchlis juga ikut berkomentar. Menurutnya, PKB memang bukan pendukung pasangan H. Zaini Arony-H. Fauzan Khalid pada Pilkada 2013. Namun bisa saja kata Sulhan, PKB mendukung Fauzan pada Pilkada 2018. “Dulu kita memang bukan pendukung. Tapi bisa saja kan Pilkada nanti mendukung,” ujarnya.(zul/git)
