SUKSES pemilihan kepala Desa (pilkades) menjadi perhatian partai politik.
Pilkades ibarat pilkada memiliki daya tarik bagi parpol. Sebab itu, parpol pun berlomba – lomba mendorong kader agar berkompetisi dan bertarung di pilkades tersebut.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) salah satu parpol yang mendorong kader maju di pilkades.
" Kader kita banyak maju di pilkades," kata Ketua DPW PKS Provinsi NTB, Abdul Hadi, kepada Radar Lombok, kemarin.
Kader PKS harus lebih banyak berpartisipasi dan ambil peran dalam mendukung kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kader PKS juga harus banyak berkontribusi dan berkiprah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat ada disekitarnya.
Misalnya, salah satunya kader PKS berani maju berkompetisi dan bertarung di pilkades.
Hadi mengibaratkan, pilkades layaknya seperti pilkada. Karena itu, PKS pun mempersiapkan kader di pilkades." Pilkades ini seperti pilkada jabatan politik dipilih rakyat, sehingga kader kita juga dorong maju di pilkades" ungkap pria asal Masbagik, Lombok Timur.
Hadi tak menampik, dengan banyak kader PKS menjadi kepala desa diharapkan di desa tersebut menjadi lumbung suara bagi PKS di pemilu. Selain itu, kader PKS bisa mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desa.
Ia menilai, jabatan kepala desa sangat strategis bagi PKS untuk makin memperkuat pengaruh di desa tersebut, serta sekaligus memperkokoh struktur kepartaian di tingkat desa.
Bagaimanapun, ujar Hadi, kader yang menjadi kepala desa merupakan perpanjangan tangan partai dalam makin menguatkan pengaruh PKS di tingkat desa." Ini salah satu strategi PKS dalam memenangkan pemilu, dengan banyak menempatkan kader di posisi kepala desa," tandasnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap menekankan kepada kader menjadi kepala desa harus memberikan loyalitas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga desa dipimpinnya. Kader pun diminta bisa merangkul semua kelompok dan kepentingan di desa setempat.
Diharapkan, dengan kemampuan merangkul semua kepentingan yang ada, makin mendorong proses demokratisasi di desa serta makin memperkuat konsolidasi pembangunan ada di desa tersebut.
" Hal ini selalu kita tekankan kepada kader kita tingkat desa" pungkasnya.
Selain kader partai, jabatan kepala desa juga diincar PNS. Bahkan di Lombok Barat, seorang pejabat eselon III mau turun jadi calon kepala desa.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Lotim H Syamsuddin
mengatakan, pada pilkades sebelumnya, jumlah calon setiap desa paling banyak hanya tiga orang. Namun di pilkades serentak tahun ini, jumlah calon kepala desa cukup banyak..
‘’ Bahkan ada sejumlah desa calonya dari kalangan PNS,” terangnya.
Dari data pihaknya, ada empat PNS yang maju jadi calon kepala desa. Mereka PNS dengan status sebagai guru, bahkan ada PNS yang memiliki jabatan strategis yakni sebagai Sekretaris Bangkespoldagri Lotim yang maju jadi calon kepala desa. '' Para PNS yang mencalokan diri ini karena sudah mendapatkan persetujuan dari Pak Bupati,” bebernya.(yan/lie)