TANJUNG – Mantan Bupati KLU Najmul Akhyar dan mantan Sekda KLU Suardi dan beberapa mantan pejabat masih tercatat sebagai pemilik saham BUMD Tata Tunaq Berkah.
“H. Suardi dan H. Najmul masih tercatat sebagai pemegang saham. Ini yang mau kita klirkan kaitannya mengenai pemilik saham seperti apa metodenya,” ujar Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi, Selasa (23/5).
Dijelaskannya, rapat umum pemegang saham (RUPS) hingga kini belum terlaksana karena pihaknya terkendala kepemilihan saham ini. Dengan demkian, nasib Direktur BUMD Tata Tunaq Berkah Hesty Rahayu dan Komisarisnya Wahyu Darmawan, hingga kini masih digantung. Mengingat keduanya mengajukan mundur. “RUPS dulu nanti. Apakah pada saat RUPS pemilik saham menerima (mundur) atau akan dilanjutkan. Yang punya suara tertinggi adalah pemegang saham,” ungkapnya.
Najmul dan Suardi tercatat sebagai pemegang saham sewaktu mereka mendirikan BUMD ini beberapa tahun lalu. Namanya masih tercatat hingga saat ini karena memang mereka tidak pernah melepas saham. “Tidak bisa begitu selesai menjabat kemudian kita keluarkan. Tergantung mereka sebagai pemegang saham apakah mau dilepaskan atau tidak. Ini yang sekarang mau kita klirkan. Bagian Ekonomi sekarang sedang bekerja, bersilaturahmi dengan pemegang saham,” ucapnya.
Kabag Ekonomi Setda KLU Raden Gabadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan para mantan pejabat KLU yang tertera namanya sebagai pemegang saham. “Kita sudah datangi mereka sembari silaturahmi. Selain Pak Najmul dan Pak Suardi, ada Hambali, Wahyu Darmawan, Hesty dan Suandi. Dari hasil silaturahmi tersebut beliau-beliau itu serahkan semuanya ke pemda mau seperti apa,” ujarnya.
Gabadi mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan para pihak terkait bagaimana mekanisme penyelesaian nanti. Yang jelas pihaknya menargetkan bulan ini tuntas semua. “Setelah itu segera kita agendakan untuk RUPS,” pungkasnya. (der)
