SELONG – Puluhan guru honor Kategori 2 (K2) Lombok Timur mengadu ke kantor DPRD, Selasa (25/5). Mereka meminta supaya diprioritaskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dalam rekrutmen mendatang. Kedatangan honorer yang kebanyak guru ini diterima oleh pimpinan dewan. Dari eksekutif hadir Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumner Daya Manusia (BKPSDM), Salmun Rahman.” Apa salahnya kita diangkat menjadi P3K. Perlu diketahui juga, sebagian dari kami ini sudah ada usianya di atas 50 tahun,” kata Lalu Ahmad Munir, koordinator guru honor K2 Lotim.
Di Lotim, jelasnya, jumlah honorer K2 mencapai 600 orang lebih di semua instansi. Yang mendominasi adalah guru. Jumlah tersebut merupakan sisa dari sekitar 500 K2 yang sebelumnya telah diangkat menjadi P3K tahun lalu.” Kita berharap apa yang kami perjuangkan ini supaya dipenuhi oleh pemerintah daerah,” tutupnya.
Sementara itu Kepala BKPSDM Lotim, Salmun Rahman, menyampaikan, apa yang menjadi tuntutan para honorer K2 Lotim ini tidak bisa dipenuhi. Terlebih lagi perekrutan P3K ini merupakan kewenangan pemerintah pusat. Pemkab Lotim hanya sebatas mengusulkan saja. Proses perekrutan juga terkoneksi dengan jaringan pusat.” Dengan sistem yang sekarang ini sistemnya sangat ketat. Apa yang dirasakan oleh honorer K2 ini sedang dari dulu kita perjuangkan. Tapi yang perlu diketahui penerimaan ASN baik itu CPNS maupun P3K ini kewenangan pusat,” tegasnya.
Dengan sistem sekarang ini maka semua prosesnya harus dilakukan melalui aplikasi online. Tidak ada peluang untuk bagi siapa pun untuk bermain dan melakukan kecurangan.” Soal tuntutan K2 supaya diluluskan, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena aturannya dan proses perekrutannya pusat langsung yang tangani. Nggak bisa hanya mereka saja yang ikut tes ini,” tutupnya.
Diketahui tahun ini Lotim mendapat kuota 509 formasi CPNS dan P3K. Itu terdiri dari 403 formasi P3K dan 102 formasi CPNS. (lie)