3.582 Jamaah Haji Telah Pulang

SEMOGA MAMBUR : Inilah para jamaah haji asal NTB yang semuanya telah kembali ke rumah masing-masing (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Seluruh jamaah haji asal Provinsi NTB yang tergabung dalam embarkasi Lombok telah kembali dari tanah suci pada hari Sabtu lalu (15/10).

Jamaah haji dari kloter 11  terakhir tiba di tanah air. Kepala Bidang Urusan Haji dan Umroh Kementerian  Agama Wilayah NTB, Ma’ad Umar menyampaikan, semua jamaah haji asal Indonesia telah dipulangkan.  “Kita kan semua berangkat pada gelombang kedua, makanya Sabtu kemarin yang terakhir sampai tanah air itu embarkasi Lombok dan jamaah haji yang dari Makasar serta Jakarta,” terangnya kepada Radar Lombok Minggu kemarin (16/10).

Jamaah haji kloter 11 embarkasi Lombok tidak langsung dipulangkan dari Arab Saudi ke Bandara Internasional Lombok (BIL). Namun, karena bersama embarkasi lainnya jamaah harus mendarat   di Jakarta. Kemudian setelah itu  ke Solo terlebih dahulu, baru kemudian dibawa  pulang ke BIL pada Sabtu malam.

Disampaikan Maad, dari 3582 jamaah haji asal NTB yang mengikuti ibadah haji, sebanyak 8 orang telah meninggal dunia. “Saya sendiri sebenarnya kaget saat dikasi tahu ada 8 orang yang meninggal dunia, ini tentu menjadi perhatian kita juga,” katanya.

Jamaah haji yang meninggal dunia yaitu atas nama Imo Ahmad Umar, 69 tahun asal Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Imo Ahmad Umar meninggal dunia pada tanggal 1 September, dua hari setelah keberangkatannya bersama Kelompok terbang (Kloter) 06 Embarkasi Lombok yang berangkat 30 Agustus.

Baca Juga :  Turun dari Pesawat, Hj Mahnim Meninggal

Selanjutnya Huriah binti Abdul Rasyid, 62 tahun dari kloter 02. Huriah wafat di Mina ketika dalam perjalanan menuju Jamarat untuk melempar jumrah. Faktor cuaca menjadi faktor utama membuatnya mengalami gangguan kesehatan.

Kemudian pada tanggal 22 September lalu meninggal dunia atas nama Nurahmat bin Amaq Dijah Bikan, 78 tahun dari kloter 10. Nurahmat berasal dari Batu Mure, Montong Baan, Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. “Sebelum berangkat sebenarnya kan sudah kita periksa kesehatan semua jamaah, karena telah memenuhi standar makanya diberangkatkan,” kata Ma’ad.

Berikutnya jamaah haji yang meninggal dunia atas nama Lalu Ahmad bin Bapen Ruslim, 65 tahun dari kloter 05. Penyebab wafatnya jemaah haji karena gangguan jantung dan pernapasan, kemudian dibawa ke rumah sakit dan wafat disana.

Empat  jamaah haji lainnya yang meninggal dunia yaitu Mufti Kamil Bin M Jamillah, usia 43 tahun dari kloter 10. Ia merupakan jamaah haji asal Lombok Barat dan meninggal dunia karena respiratory  diases. Selanjutnya Semok Binti Selamah Rahmat usia 56 tahun dari kloter yang sama dan penyebab  yang sama, ia beralamat di Kota Mataram. Berikutnya Nur Binti Arasid Seli dari kloter 07 asal Sumbawa dan Lalu Darwiyah Bin Lalu Abdul Samad asal Lombok Timur. “Mereka semua meninggal  dunia karena sakit saja intinya, makanya  kesehatan itu sangat penting saat ibadah haji. Jangan paksakan diri kalau memang sedang kurang sehat,” saran Ma’ad.

Baca Juga :  Ali BD Optimis Proyek Labuan Haji Tepat Waktu

Sementara untuk jamaah haji yang sedang sakit, Ma’ad mengaku masih belum mengetahui jumlah pastinya. Mengingat ada jamaah yang lansung dibawa pulang ke rumahnya masing-masing dan ada yang dirujuk ke rumah sakit meski dalam kondisi kesehatan terganggu. “Ini memang sakit yang dibawa dari sini, karena gak ada penyakit tahun lalu seperti mers,” ujarnya.

Ma’ad sendiri mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan jamaah haji tahun ini. Pelayanannya begitu memuaskan dan jamaah haji begitu dimanja. Hal itu terbukti dengan adanya bus antar jemput yang siap dipanggil setiap waktu selama 24 jam.

Meskipun begitu, adanya delapan jamaah haji asal NTB yang meninggal dunia menajdi catatan tersendiri  bagi Kemenag NTB. Kedepan, ia berharap hal serupa tidak terjadi lagi. Caranya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan lebih teliti lagi. “Kalau jamaah haji yang sedang sakit atau  menggunakan kursi roda, sebaiknya tidak diizinkan berangkat. Sehat dulu baru tahun depannya kita kasi,” ucapnya.

Bagi jamaah haji yang telah meninggal dunia, pihak keluarga berhak mendapat asuransi yang telah disiapkan oleh pemerintah. “Ada dua jamaah haji meninggal dunia sebelum berangkat, kalau itu sih uangnya kita kembalikan. Sedangkan yang meninggal dunia setelah berangkat, sudah ada asuransi yang disiapkan,” tutupnya. (zwr)

Komentar Anda