26 Mahasiswa NTB dari China Masih Jalani Observasi di RSUD NTB

RSUD NTB: Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB di lantai empat yang digunakan petugas medis untuk melakukan observasi terhadap 26 mahasiswa NTB yang baru pulang dari China. (faisal haris/radarlombok.co.id)

MATARAM—Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, saat ini masih melakukan observasi dan asesmen kesehatan terhadap 26 orang mahasiswa yang diketahui baru datang dari China. Saat ini masih dilakukan observasi di Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Provinsi NTB, dr. Nyoman Wijaya Kusuma, membebnarkan ke 26 orang mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa asal NTB, baik dari pulau Lombok maupun Sumbawa, yang datang sejak awal Februari 2020. “Masih di observasi semua. Sejak tanggal 1 Februari 2020 datang 2 orang, kemudian tanggal 2 Februari sebanyak 6 orang, dan selanjutnya tanggal 5 Februari datang 18 orang. sehingga total jumlahnya ada 26 orang,” beber Nyoman, saat dikomfirmasi radarlombok.co.id, Jumat (7/2/2020).

Menurut Nyoman, meski kondisi semua mahasiswa dalam keadaan sehat-sehat. Namun tetap tidak diperkenankan untuk pulang ke rumah masing-masih. Mereka harus menjalani masa observasi selama 14 hari, sejak kembali dari China, untuk memastikan mereka telah terbebas dari virus corona. “Semua sehat-sehat. Sampai kapan di observasi, itu wewenang Dinas Kesehatan Provinsi. Kami hanya menyediakan tempat,” terangnya.

Nyoman juga menjelaskan, selama proses observasi dilakukan, para mahasiswa juga tidak diperkenankan melakukan komunikasi dengan orang lain. Itu agar mudah dilakukan pemantuan oleh tenaga medis dan melakukan check kesehatan secara rutin. “Selama observasi mereka tidak boleh kontak dengan orang lain. Mereka disediakan akomodasi dan konsumsi selama observasi. Juga dilakukan check kesehatan secara rutin. Kalau selama observasi ditemukan gejala mengarah terinfeksi, akan dilakukan isolasi diruang perawatan isolasi RS,” ungkapnya.

Dari 26 orang mahasiswa tersebut, rata-rata sedang memempuh kuliah di universitas yang ada China. Namun tidak ada yang sedang kuliah di Kota Wuhan, tempat munculnya wabah penyakit virus corona. Hanya satu mahasiswa yang dilakukan observasi, yang diketahui datang dari Kota Wuhan, namun sudah diperbolehkan pulang. “Yang saya tahu hanya 1 dari Wuhan, datang pada tanggal 28 Januari 2020. Keadaannya sehat, dan sudah boleh pulang oleh Dinkes Provinsi,” ucapnya.

Ketika ditanyakan soal mahasiswa asal NTB yang sempat tidak bisa keluar dari Wuhan, dan saat ini masih menjalani observasi di Natuna, atas nama Dewi Pujut Putri Arerien, mahasiswi kelahiran Pujut, Lombok Tengah, dan Naufal asal Kota Mataram. Kembali dijawab Nyoman, kalau pihaknya tidak mengetahui informasi itu. Karena dari 26 orang mahasiswa yang sedang ditangani saat ini, tidak ada nama Dewi Pujut Putri Arerien dan Naufal.

Namun pihaknya mengaku siap, kalau nantinya Dinkes NTB meminta pihaknya melakukan observasi terhadap ke dua mahasiswa tersebut, andaikan pulang ke Mataram. “Kalau yang ini saya belum dapat info. Apakah mereka akan di observasi, itu tergantung dari Dinas kesehatan. Kita hanya terima,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Kapala Dinkes Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi, yang dikonfirmasi terkait 26 mahasiswa yang sedang menjalani observasi di RSUD Provinsi NTB, membenarkan kalau ada mahasiswa NTB yang dating dari China, sedang menjalani observasi di Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB. “Mereka boleh pulang, asal patuh pada SOP yang sudah ditentukan. Orang tua mereka yang menitipkan di Graha Mandalika,” terangnya.

Kalau mahasiswa itu berada di rumah, tentu juga harus menaati SOP yang sudah ditentukan. Diantaranya mereka harus selalu memakai masker, menjaga jarak dengan yang lain, tidak boleh berpelukan, tidak keluar rumah berkumpul, dan setiap hari akan diperiksa oleh petugas kesehatan setempat.

Artinya, jika mahasiswa siap dengan SOP tersebut, tentu pihaknya memperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tetapi Kalau orang tuanya menyerahkan ke pihak medis RSUD Provinsi NTB, maka semua mahasiswa tersebut harus tetap berada di RSUD Provinsi NTB. “Kalau orang tuanya menyerahkan, ya tetap di Graha Mandalika,” ucapnya.

Hanya saja ketika radarlombok.co.id, mencoba mengambil foto proses observasi yang sedang dilakukan pihak RSUD Provinsi NTB terhadap ke 26 orang mahasiswa tersebut, yang diketahui ada di lantai 4 Graha Mandalika, tidak diizinkan karena sedang proses pengawasan dari tim medis. “Nggak diperbolehkan ambil foto langsung ke atas, karena sedang dilakukan pengawasan. Ambil dari bawah saja mas,” ucap Kepala Sub Bagian Humas dan Kemasyarakatan RSUD Provinsi NTB, Solikin. (sal)

Komentar Anda