Waspada, Aksi Pencurian Marak

KRIMINALITAS: Aksi kriminalitas yang didominasi kasus pencurian cukup meningkat belakangan ini. Seperti kasus pencurian di 12 kamar kos di daerah Pagutan.( ALI/RADAR LOMBOK)
KRIMINALITAS: Aksi kriminalitas yang didominasi kasus pencurian cukup meningkat belakangan ini. Seperti kasus pencurian di 12 kamar kos di daerah Pagutan.( ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Wabah penyebaran virus Covid-19 atau corona tidak hanya berimbas terhadap perekonomian saja. Melainkan mulai berdampak pada peningkatan kriminalitas. Utamanya tindak pidana pencurian. Trendnya meningkat cukup tajam di Kota Mataram yang terkenal maju, religius dan berbudaya ini.

Peningkatan aksi kriminalitas ini diakui oleh Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh. Salah satu penyebabnya kata dia, karena kesulitan ekonomi warga akibat virus corona. ‘’ Saya belum tahu datanya secara persis. Tapi ini tidak bisa katakan karena satu sebab. Ini adalah persoalan yang cukup kompleks. Bisa kita katakan inilah dampak dari covid-19 yang sekarang sedan mewabah,’’ ujarnya di Mataram, kemarin (23/4).Pengaruhnya kata wali kota sangat menghawatirkan. Bukan saja terhadap wabah menyangkut korban. Tapi juga dampak sosial ekonomi. Karena berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi di Kota Mataram. Perusahaan maupun perhotelan pendapatan menurun drastis. Begitu juga dengan penangguran yang bertambah. “Ini akan membawa ke akses tadi. Oleh karena itu kita harus meningkatkan pengawasan dan keamanan. Harus kita tingkatkan lagi. Inilah pengaruhnya,” katanya.

Tercatat sepekan terakhir di Kota Mataram. Rentetan kasus kriminalitas yang didominasi pencurian cukup meningkat. Mulai dari pencurian di sebuah tempat kos. 12 kamar diacak-acak oleh pelaku. Kemudian beberapa percobaan pembobolan toko sembako.
Berikutnya pengrusakan sekitar 7 gerai ATM di Kota Mataram. Berlanjut ke pencurian dengan korban salah satu ASN Pemkot Mataram di wilayah Monjok. Uang Rp 100 juta milik ASN ini dirampas pelaku setelah korban pulang dari bank.
Lalu salah seorang pegawai bank swasta tasnya di rampas pelaku di Jalan Udayana. Parahnya, kejadian itu berlangsung siang hari (22/4) sekitar pukul 14.00 wita. Dengan rentetan kejadian ini. Wali kota meminta warga Mataram untuk tetap waspada. “Kalau ada korbannya salah satu ASN Kota Mataram. Saya belum tahu itu. Kita sama-sama lebih waspada lagi. Jaga keamanan rumah dan tempat usaha kita. Jaga juga keluarga kita untuk mematuhi semua edaran dan himbauan yang diberikan. Kalau keamanan ini jangan hanya mengharapkan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum. Ini memang situasi yang cukup berat bagi kita semua,” terangnya.
Pemerintah daerah kata dia tidak tinggal diam. Melalui program jaring pengaman sosial (JPS). Diharapkan bisa membantu warga yang terkena dampak. “Semoga warga tetap sabar. Karena sekarang tingkat kriminalitas cenderung meningkat,” imbuhnya.
Kepada aparat penegak hukum. Wali kota meminta untuk lebih giat lagi melaksanakan patroli. Tapi menurutnya sudah banyak yang dilakukan kepolisian dengan mengungkap beberapa kasus. “Kita juga tahu kepolisian terus melakukan pengamanan dan pengawasan. Satpol pp dan linmas kita juga seperti itu,” jelasnya.

Sebelumya salah seorang ASN Kota Mataram menjadi korban perampokan. Uang Rp 100 juta melayang digondol pelaku di daerah Monjok. Korban tercatat dengan jabatan kepala bidang di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram. Terkonfirmasi oleh Kadis Perkim Kota Mataram, H Kemal Islam. Dia mengatakan, uang tersebut adalah milik pribadi bawahannya. “Bukan uang kantor itu yang dicuri. Itu uang pribadi dia. Memang sempat shok tapi sudah masuk kantor. Harus waspada lagi ke depan dengan sekeliling kita,” kata Kemal. (gal)

Komentar Anda