Warga Griya Pagutan Indah Tolak Alfamart

WAWANCARA: Satgas Disperindag Kota Mataram mewawancarai warga dan Ketua RT 09 Slamet Setya Budi yang terdampak pembukaan gerai Alfamart di Lingkungan Griya Pagutan Indah, Kelurahan Pagutan Barat. (ist)

MATARAM–Warga Lingkungan Griya Pagutan Indah, Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, khususnya para pelaku UMKM, ramai-ramai menolak pembukaan gerai Alfamart di Jalan Bandas Raya, di lingkungan setempat.

Selain karena belum pernah ada sosialisasi, juga dikhawatirkan gerai Alfamart di dalam gang perumahan itu akan mematikan usaha warga.

Susilo, perwakilan warga yang juga Pembina UMKM Lingkungan Griya Pagutan Indah mengungkapkan, awalnya ada pihak yang meminta izin ke RT setempat memperbaiki bangunan toko. Tetapi setelah jadi, warga begitu dikagetkan dengan pemasangan papan nama Alfamart di toko itu.

“Tidak pernah ada sosialisasi. Izin dari warga dan RT setempat juga tidak ada. Sementara di sekitarnya juga banyak warung, UMKM. Kalau Alfamart buka di sana, ya mereka tidak bisa bersaing. Sementara itu adalah sumber penghidupan warga,” tegas Susilo kepada Radar Lombok, Minggu (28/5).

Penolakan ini lanjutnya sudah disampaikan kepada pihak Kelurahan Pagutan Barat. Begitu juga ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Mataram.

Belakangan, Satgas Disperindag Kota Mataram sudah turun merespons dengan mewawancarai warga dan Ketua RT. Apakah benar menolak atau tidak. “Dan semua menjawab menolak, karena faktanya memang seperti itu,” ungkapnya.

Untuk itu, Susilo berharap semua pihak yang memiliki kewenangan dalam pembukaan Alfamart ini agar membatalkan rencana pembukan gerai di Jalan Bandas Raya, Lingkungan Griya Pagutan Indah itu.

“Kita akan terus berjuang, sampai pembukaan Alfamart di lingkungan kita ini dibatalkan,” tegasnya.

Terpisah Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram Ahmad Azhari Gufron mengatakan, untuk persoalan izin ritel modern selama ini pemkot lemah dalam menegakkan aturan. Karena beberapa ritel modern yang berdiri, tidak bisa dikendalikan. “Semua masuk sampai gang-gang lingkungan, kasihan para pemilik toko klontong selama ini,’’ katanya.

Ia menyebutkan, keberpihakan Pemkot Mataram ke kalangan pengusaha kecil dinilai sangat minim. Lebih mementingkan toko ritel modern, padahal para pelaku UMKM selama ini cukup maju di Kota Mataram dan tidak pernah dilibatkan selama ini. “Kita sangat prihatin, karena selama ini produk yang dihasilkan UMKM tidak pernah masuk ke ritel modern,’’ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, Amiruddin menyebutkan, untuk perizinan selama ini tetap masuk melalui sistem OSS secara terpusat. “Kami akan cek terlebih dahulu seperti apa keluhan warga. Tetunya izin juga dilengkapi dari bawah oleh pemilik toko. Kami akan cek terlebih dahulu,’’ katanya. (dir)

Komentar Anda