Tidak ada darah seni tari yang mengalir dalam diri Martha, tetapi kecintaan dan ketekunannya belajar menari membuat dirinya bisa menjurai berbagai lomba hingga tingkat internasional di Jakarta beberapa waktu lalu.
ZULFAHMI-MATARAM
Nama Martha Innova Fajrin mungkin belum banyak dikenal. Gadis kelas 5 SDN 5 Mataram ini adalah anak keempat dari pasangan
Erick Stiowati dan Harianto yang tinggal di Jalan Koperasi Nomor 21 Pejeruk Ampenan.
Martha sebetulnya berasal dari keluarga kurang mampu. Setiap hari orang tuanya bekerja menghidupkan bengkel motor. Koran ini mengunjungi Martha di sekolahnya kemarin.
Martha bercerita mulai suka menari sejak usia 9 tahun. Ia tak punya darah seni, khususnya seni tari. Meski begitu, orang tua begitu jeli melihat bakat terpendam Martha. Ia pun dimasukkan ke sanggar tari yang ada di Mataram.” Saya suka nari sejak kelas tiga dulu,” kata Martha.
Sanggar yang dipilihnya mengasah bakatnya perlahan-lahan. Nama sanggarnya “Saraswati”. Setelah beberapa bulan belajar dan berlatih, Martha kemudian mengikuti beberapa lomba menari. Martha selalu menjadi juara.
Martha bahkan merambah ajang tari tingkat internasional, dan juga menjadi juara. Pada tahun 2014 dalam sebuah ajang menari internasional Martha mendapat juara harapan. Tahun 2015 posisinya naik menjadi juara 3, dan tahun 2016 ia menyabet juara 1.
Saat ditanya berapa jenis tarian yang sudah dikuasainya, Martha mengaku beragam mulai dari tarian lokal khas Lombok dan Bali hingga tarian jenis lain. Saat lomba kemarin, ia menampilkan tarian khas Bali yang bisa membuat dirinya terpilih menjadi juara satu internasional.
Oleh orang tua, Martha diikutkan dalam ajang Swara Budaya Anak Indonesia yang misinya untuk pertukaran budaya antar negara yang dilaksanakan di Jakarta. Ia mewakili NTB. Dalam prosesnya Martha terpilih dan mendapat juara 1. Ia mengantongi tiket Gala Show yang berlangsung di Korea pada tahun depan.
Martha mengaku melakukan berbagai persiapan dengan banyak latihan dan memadukan berbagai tarian daerah. Kisah Martha yang berhasil mengharumkan daerah belum banyak diketahui. Meski begitu di media sosial ia banyak mendapat perhatian warga. Ia bahkan dilirik oleh Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM). BP2KM-lah yang menghubungkan Martha dengan Pemerintah Kota Mataram. Hasilnya, Pemkot akan memberikan support penuh.” Pak Wakil Wali Kota kemarin sempat kaget saat kami dipertemukan oleh Pak Yusril,” ungkap ibu Martha.
Pihak SDN 5 Mataram mendukung prestasi Martha. Kepala SDN 5 Mataram Hj. Baiq Aini mengatakan, prestasi ini jelas mengharumkan nama sekolah. Ia berharap agar prestasi Ekskul tetap bisa selaras atau seimbang dengan prestasi akademik yang bersangkutan di sekolah." Kami dari sekolah pasti dukung untuk kesuksesan anak didik kami,” ungkapnya singkat.(*)