PRAYA–Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Tengah sangat menyayangkan adanya video viral yang memperlihatkan aksi tiga kakek yang diduga merekam payudara turis di Pantai Kuta, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Aksi wisatawan itu dianggap sangat mencoreng pariwisata yang ada di daerah itu.
Saat ini Dispar menerjunkan tim melakukan penelusuran identitas dari kakek-kakek yang merekam payudara wisatawan asing dengan modus bertanya pada turis saat sedang berjemur.
Pihak dinas juga meminta agar aparat menindak tegas aksi yang dilakukan kakek-kakek ini.
“Kita akan menerjunkan tim untuk melacak identitas tiga orang ini. Jika aksi tersebut dilakukan oleh warga setempat, maka harus ditindak tegas. Kalau itu dilakukan oleh warga luar Provinsi NTB seperti informasi yang kita dapat, maka harus juga ada tindakan tegas. Karena ini jelas melanggar etika, apalagi ada indikasi menyebarkan gambar yang bisa merusak privasi wisatawan,” ungkap Pelaksana Harian Kepala Dispar Lombok Tengah H Lendek Jayadi, Jumat kemarin (14/7)
Dalam video beredar, tiga kakek itu diduga melakukan aksi tidak senonoh dengan merekam payudara salah seorang wisatawan asing.
Ketiga kakek mengenakan peci dan sarung. Aksi itu direkam oleh salah satu pengguna Instagram @ganang.aditya yang kemudian menjadi viral.
Dalam keterangan @ganang.aditya kelakuan tidak senonoh yang dilakukan kakek-kakek di Pantai Mandalika Lombok itu berawal ketika WNA wanita itu berjemur di Pantai Kuta, Mandalika.
“Niatnya saya videoin buat lucu2 aja, ada rombongan kakek2 berpeci tapi duduk sengaja dibelakang dan sengaja liatin turis berjemur. Gak ada prasangka aneh. Tapi pas diakhir video itu salah seorang ngedeket pura pura tanya tapi tangannya sambil pegang HP buat ngerekam payudara turis itu,” tulis @ganang.aditya.
Tiga orang kakek-kakek itu tidak disangka merekam bule yang menggunakan bikini saat berjemur di Pantai Kuta. Terlebih ketika salah seorang kakek itu balik ke arah pinggir pantai, tiga orang kakek itu menunjukkan HP ke kawannya setalah merekam bule.
“Wah ini gak beres, gak lama kakek itu balik lagi ke turis dan lakuin hal yang sama berarti dua kali. Dan saya liat itu baru saya pelototi dan tegur. Terus saya tanya beberapa rombongan yang lainnya, dari mana, dibilang dari Jawa tengah,” kata @ganang.aditya. (met)
