Tanggul Jebol, Banjir Masih Mengancam

TERGENANG: Kebun warga Dusun Karang Montong, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, KLU masih tergenang banjir, Jumat (8/3). (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Banjir di Dusun Karang Montong, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, KLU masih menggenangi kebun warga, Jumat (8/3). Namun untuk pemukiman sudah surut sejak Kamis sore (7/3).

Masyarakat yang terdampak kini sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Salah satu warga Nuraini mengatakan bahwa saat banjir hampir semua rumahnya terendam. Beberapa barang elektronik termasuk kendaraan dievakuasi. “Termasuk sapi juga hampir terendam,” ucapnya.

Banjir hampir setiap tahun terjadi. Ini akibat tanggul sungai yang jebol, sehingga ketika hujan lebat berjam-jam, air sungai naik dan merendam rumah warga.

Oleh sebab itu pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki tanggul jebol itu. Dengan begitu mereka tak perlu khawatir lagi. Terkait kondisi warga, Nuraini mengaku semua aman karena begitu air naik, segera mengevakuasi diri.

Terkait apakah sudah ada bantuan dari pemerintah daerah, ia mengaku sampai saat ini belum ada baik itu berupa makanan, minuman ataupun obat-obatan. “Belum ada,” ucapnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) KLU, Nisanim mengatakan bahwa untuk bantuan sosial pihaknya sudah menyiapkan.

“Untuk di Dusun Kerujuk, Desa Menggala sudah kita salurkan tadi bantuan berupa beras 5 kilogram dan telur 1 trai untuk 4 kepala keluarga,” bebernya.

Sementara untuk di Karang Montong, pihaknya memang sudah menerima informasi bahwa ada 15 kepala keluarga yang terdampak. Hanya saja sebagai dasar mereka menyalurkan bantuan harus ada laporan tertulis dari pemerintah desa. “Kita sudah hubungi kepala desanya. Katanya hari ini laporannya masuk. Kalau sudah maka bantuan langsung kita salurkan,” ungkapnya.

Sekretaris BPBD KLU I Nyoman Juliade mengatakan bahwa untuk bantuan sosial bagi warga yang terdampak pihaknya juga siap, baik itu berupa terpal, selimut, mi, air mineral dan lainnya.

Sementara untuk bantuan berupa pembangunan tanggul atau fisik lainnya, saat ini belum siap anggaran. “Rencananya kita mau menghadap ke Sekda untuk melaporkan. Mudahan di pergeseran anggaran bisa dialokasikan untuk pembangunan fisik seperti tanggul,” ucapnya. (der)

Komentar Anda