SPI Kuat UIN Mataram dan Kemenag Hebat Bermartabat

Kampus UIN Mataram di Jempong, Kota Mataram.

Oleh: Prof Dr H Masnun Tahir, M.Ag dan Dr Khairul Hamim, MA

Salah satu problem besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah maraknya praktek korupsi yang terjadi di berbagai lembaga atau instansi pemerintah bahkan praktek korupsi sudah merambah ke dunia pendidikan. Banyak berita dan informasi baik dari media cetak maupun elektronik yang mengungkap fakta tentang hal tersebut.

Berdasarkan data yang dibeberkan KPK, seperti dilansir oleh Edukasi.Okezone.com bahwa sedikitnya ada empat tindak pidana korupsi yang terjadi di sektor pendidikan yang telah ditangani oleh KPK yang tentunya mengakibatkan kerugian keuangan negara dalam jumlah yang besar. Informasi di atas menambah rasa keprihatinan kita sebagai rakyat Indonesia atas fenomena yang terjadi. Selaku insan yang beriman tentu harus berupaya sekuat tenaga supaya tidak terjerumus ke “lembah” korupsi yang dilaknat oleh Allah SWT.

Oleh karena itu Kemenag RI di bawah leading sector Inspektorat Jenderal (Irjen) berupaya melakukan penguatan terhadap Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam rangka menguatkan integritas dan muru’ah ASN Kemenag supaya bisa berperan sebagai breaker agar tidak tergoda untuk melakukan hal yang nista tersebut.

Kemenag dan SPI Salah satu agenda penting yang sedang digalakkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI saat ini di samping beberapa kegiatan prioritas lainnya adalah penguatan kapabilitas dan kredibilitas Satuan Pengawasan Internal (SPI) di semua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). 

Penguatan kapabilitas SPI merupakan bagian dari strategi pembangunan tata kelola kampus sekaligus mengejar capaian kualitas PTKN untuk mewujudkan good governance university. Penguatan SPI, pada mulanya diinisiasi oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag secara sistematis dan efektif sebagai upaya mengawal mandat Menteri Agama (Gus Yaqut Cholil Qoumas) dalam membangun tata kelola yang akuntabel, mewujudkan Kemenag yang terpercaya, bersih dari praktik korupsi, dan terus memberikan layanan terbaik untuk masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Lombok Timur Mundur dari Demokrat, Ini Tiga Alasannya

Program “brilian” irjen Kemenag ini harus disambut baik dan didukung penuh secara massif oleh semua kalangan terutama oleh PTKN yang berada di bawah naungan Kemenag. Semua SPI yang ada di PTKN termasuk SPI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berkomitmen penuh dalam mendukung program Kemenag tersebut. Hal ini terbukti dari terpilihnya SPI UIN Mataram sebagai salah satu pilot project dari 7 PTKN Kemenag RI. Adapun ke-7 PTKN yang ditunjuk sebagai pilot project tersebut adalah: UIN Raden Fatah Palembang, IAIN Kota Metro Lampung, IAIN Ponorogo, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulung Agung, UIN Alauddin Makasar, UIN Imam Bonjol Padang dan UIN Mataram. Fokus pendampingan Irjen bagi SPI UIN Mataram adalah pada sektor kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pelayanan.

Menuju UIN Mataram yang Trusted dan akuntabel Kemenag RI telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada UIN Mataram untuk melakukan pembenahan baik dari segi fisik maupun non fisik. Pembenahan fisik berupa pembangunan gedung perkuliahan beserta gedung-gedung pendukung lainnya seperti gedung laboratorium terpadu, perpustakaan, research center, auditorium dan lainnya yang berdiri kokoh, mewah, dan megah. Sementara dari non fisik, Kemenag juga memberi kesempatan kepada para dosen dan tendik untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka masing-masing lewat berbagai grant dana studi lanjut baik di dalam maupun luar negeri, pelatihan dan kursus-kursus professional, penyediaan dana tahunan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, program akselerasi guru besar dan banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga :  Guru Besar UIN Mataram Bertambah Tiga Orang

Semua philanthropy Kemenag tersebut menjadikan jajaran pimpinan UIN Mataram bersyukur dengan berjibaku menata kembali managemen dan tata kelola lembaga supaya lebih tertib dan terorganisir dengan baik. Selain itu sebagai “khodimul jami’ah” (pelayan masyarakat kampus) harus senantiasa memberi excellent service kepada segenap civitas akademika, mahasiswa, dan stake holder UIN Mataram.

Kami yakin, semua pimpinan perguruan tinggi ingin supaya institusi atau lembaga yang dipimpinnya maju, unggul, hebat dan bermartabat. Segala cara, daya, dan upaya positif dilakukan untuk meyakinkan publik bahwa institusi yang dipimpinnya itu adalah yang terbaik. Mereka ber“iklan” bahwa mereka memiliki tata kelola dan manajemen yang baik, akuntabel dan bersih.

Tentu semua itu perlu pembuktian yang nyata. Di sinilah eksistensi SPI diperlukan. Perannya sangat dinanti-nanti supaya segala bentuk program dan kegiatan kampus dapat terukur dan terlaksana dengan clear dan clean serta on the track. SPI dengan nilai-nilai pentingnya diharapkan dapat berperan maksimal sebagaimana peran inspektorat di Kemenag. SPI memiliki posisi yang sama dengan Wakil Rektor yang begitu strategis. Hadirnya SPI harus memberikan nilai tambah dan mampu membangun manajemen risiko dalam rangka mendukung kinerja lembaga dengan potensi risiko yang rendah dan menghasilkan manfaat sebanyak-banyaknya. Penguatan kapabilitas SPI merupakan bagian substanstif dalam rangka menjaga akuntabilitas kampus.

Adanya pengawasan ketat dari SPI diharapkan dapat menciptakan birokrasi yang bersih dan pelayanan civitas akademika UIN Mataram yang memuaskan.

Dengan cara itulah akan terbangun kepercayaan publik, sehingga UIN akan menjadi pilihan favorit masyarakat yang pada akhirnya UIN Mataram akan menjadi kampus yang Maju dan Unggul. Wallahu A’lam bisshowab. (*)

Komentar Anda