Simfoni PPA Wujudkan Satu Data Kekerasan Nasional

PELATIHAN: Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM, membuka Pelatihan Sistem Pendataan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak melalui Simfoni PPA, Kamis (12/8). (ist for radarlombok.co.id)

MATARAM—Upaya menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, tentu dibutuhkan data yang akurat dan lengkap. Sehingga dengan adanya Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), diharapkan akan terwujud satu data kekerasan Nasional.

Hal itu disampaikan Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM, saat membuka Pelatihan Sistem Pendataan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui Simfoni PPA, Kamis (12/8).

Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kerap terjadi, baik di ranah publik maupun rumah tangga. Dan itu dapat terjadi kapan saja. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dapat menghambat perempuan untuk berpartisipasi secara optimal dalam masyarakat, yang berakibat pada kesengsaraan secara fisik maupun psikologis.

Untuk itu, penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak telah menjadi prioritas di Indonesia. “Penanganan kekerasan menjadi satu dari tiga prioritas utama pembangunan pemberdayaan perempuan. Disamping penanganan perdagangan orang dan pemberdayaan ekonomi yang dikenal dengan Program Three Ends,” ungkap Bunda Eni, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  DP3AP2KB NTB Dorong Partisipasi Perempuan Lingkar Sirkuit Mandalika

Bunda Eni menambahkan gambaran yang utuh tentang kejadian dan bentuk kekerasan juga belum dapat dibuat secara akurat, antara lain karena ketiadaan data tindak kekerasan di unit-unit pemberi layanan.

“Oleh karena itu, pemerintah daerah melalui DP3AP2KB NTB berupaya maksimal menyelenggarakan pelatihan Simfoni PPA untuk mengakomodir data pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara online,” tuturnya.

Pelatihan yang digelar selama dua hari ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 10 kabupaten/kota di NTB, yang merupakan operator aplikasi Simfoni PPA, dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO).

Baca Juga :  DP3AP2KB NTB Dorong Partisipasi Perempuan Lingkar Sirkuit Mandalika

“Melalui kegiatan ini diharapkan setiap unit layanan dan pemberdayaan perempuan perlindungan anak di kabupaten/kota akan melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan kasus  melalui aplikasi Simfoni PPA. Diharapkan akan dihasilkan data kekerasan secara cepat, akurat dan periodik, yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam proses penyusunan kebijakan,” harap Bunda Eni.

Sementara H Abdul Sidik, selaku narasumber mengungkapkan bahwa pelatihan aplikasi Simfoni PPA ini dimulai dengan penginputan data, penghapusan data, edit data, hingga pelaporan. “Semoga para peserta bisa menerapkan di instansi masing-masing nantinya, dan dapat ditularkan ke teman-temannya yang lain,” imbuhnya. (gt)

Komentar Anda