Sekda Bantah Pernyataan Tidak Butuh Guru

Anding Duwi Cahyadi (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi angkat bicara terkait perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun ini, tanpa formasi guru. Ini merespons adanya beberapa tuntutan para guru pada saat demo di Kantor DPRD KLU pada Selasa (18/7). Salah satunya menuntut agar formasi guru tetap ada tahun ini.

“Apa yang memang sudah diputuskan jalankan saja dulu. Ini kan hasil rakor di Surabaya. Resminya belum kita lihat. Jadi kita amankan dulu mudahan ke depan ada perubahan,” ujarnya, kemarin.

Yang jelas saat ini kata Anding ia tidak berani keluar dari apa yang sudah disepakati bersama Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan pihak terkait lainnya saat itu. “Yang jelas semua kabupaten atau kota hingga provinsi taat asas terhadap hasil rakor di Surabaya,” tegasnya.

Baca Juga :  Pengedar Sabu dan Ganja Ditangkap

Meskipun para guru honor menawarkan diri siap diangkat menjadi PPPK dengan hanya terima gaji tanpa tunjangan, tetapi sekda bersikukuh pada keputusan. Menurutnya boleh-boleh saja para guru berkeinginan seperti itu tetapi pihaknya tetap berpegang teguh pada aturan yang sudah ada. Di mana jika seseorang sudah diangkat menjadi PPPK maka mereka berhak menerima gaji dan tunjangan. “Ketika salah satunya tidak kita penuhi maka itu adalah pelanggaran hukum. Bisa diproses kita nanti,” ucapnya.

Selain itu, Anding juga menanggapi pernyataan dari para pendemo yang menyebarkan informasi bahwa dirinya selaku Sekda KLU mengaku tidak butuh guru. Menurutnya itu tidaklah benar. “Silakan diputar rekamannya kalau ada tetapi jangan dipotong. Tidak ada bahasa saya yang menyebutkan saya tidak butuh guru. Yang ada itu adalah persepsi mereka sendiri,” ucapnya.

Baca Juga :  Pengedar Ganja Asal Jakarta Ditangkap di Gili

“Saya berani bertanggung jawab. Tidak mungkin saya katakan bahwa pemerintahan ini atau sekda tidak butuh guru. Orang tua saya adalah guru dan istri saya juga guru. Kan ndak mungkin saya lecehkan orang tua dan istri,” imbuhnya.

Sebelumnya, ratusan guru honor melakukan aksi demo ke Kantor DPRD KLU, Selasa (18/7). Aksi demo ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan para guru honor atas sikap pemda yang tidak membuka formasi guru tahun ini. (der)

Komentar Anda