Ratusan Tenaga Medis di Lombok Tengah Minta Kesejahteraan

Ratusan Tenaga Medis di Lombok Tengah Minta Kesejahteran
BERORASI: Ratusan tenaga kesehatan Lombok Tengah saat berunjuk rasa menuntut kesejahteraan di kantor bupati setempat, kemarin. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Ratusan tenaga medis yang bekerja di Kabupaten Lombok Tengah berunjuk rasa ke kantor bupati setempat, Selasa kemarin (21/3).

Tenaga medis ini mengatasnamakan diri Forum Pegawai Tidak Tetap (FPTT) RSUD Praya dan pegawai magang di puskesmas se Lombok Tengah. Mereka mendatangi pemda untuk meminta kesejahteraan. Mengingat ratusan tenaga medis yang sudah mengabdi tersebut mendapatkan upah masih jauh dari kata layak. Mereka meminta agar gaji mereka disesuaikan dengan Upah Minimun Kabupaten (UMK) sebesar Rp 1.832.500 per bulannya. “Kami bekerja dengan profesional dan mengesampingkan kesehatan kami sendiri demi kesehatan masyarakat. Namun kenapa kami tidak pernah mendapat perhatian yang layak,” teriak korlap aksi Lalu Tanu Mihardja saat berorasi di depan kantor bupati.

Disampaikan juga, keberadaan mereka sudah sangat miris karena selama ini tidak ada satupun yang memperhatikan mereka. Alih-alih ingin meningkatkan kesejahteraan, mereka malah belakangan mencuat informasi jika mereka juga sebagian akan dirumahkan. Untuk itu, pihaknya mendesak pemda agar mereka mendapatkan jaminan sosial bidang kesehatan. Yaitu jaminan kesehatan berupa BPJS maupun KIS dan jaminan keselamatan ketenagakerjaan.

Mereka juga meminta agar mendapatkan jasa pelayanan dan  pembagian dana kapitasi secara profesional sesuai dengan beban kerja yang mereka telah lakukan dalam pengabdian mereka. “Kami berharap agar pemda tergugah mata hatinya, karena kami yang bekerja bahkan puluhan tahun lamanya hanya mendapatkan upah sebanyak Rp 150 sampai Rp 200 ribu/bulan. Hal itu sangat jauh dari rasa keadilan jika melihat bagaimana perjuangan kami dalam merawat ribuan masyarakat kami. Tolong perhatikan kami dan anak-anak kami,” pekiknya.

Peserta aksi lainya Rani juga sangat menyayangkan sikap pemda yang tidak pernah peduli terhadap nasib mereka yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi.  Mereka dengan sangat ikhlas memberikan perawatan dan menyelamatkan ribuan, bahkan jutaan nyawa. Hanya saja, apa yang pernah mereka lakukan tidak pernah mendapat respons baik dari para penguasa negeri ini. “Tugas kami selama ini mewujudkan Indonesia sehat. Namun kesehatan kami sendiri tidak terjamin, lalu siapa yang harus bertanggung jawab?. Ribuan nyawa sudah kami selamatkan namun tak ada satupun penghargaan bagi kami. Kami merintih dan bersedih sehingga berteriak. Dan apapun yang terjadi kami siap menjalankan konsekuensi karena kami menyuarakan kebenaran,” tegasnya.

Setelah melakukan orasi, akhirnya ratusan tenaga medis itu ditemui Sekda Lombok Tengah H Muhammad Nursiah. Dalam kesempatan itu, Nursiah berjanji akan menindaklanjuti semua tuntutan tenaga medis ini. Bahkan, jauh sebelumnya pemda sendiri sudah membahas terkait permasalahan tersebut. “Yang jelas kami sampaikan bahwa tidak ada yang akan dirumahkan dan mengenai upah yang layak, akan kami pertimbangkan. Yang jelas akan kami tambah, tapi kami juga harus melihat kondisi keuangan dari rumah sakit. Intinya bahwa kami juga bersama para tenaga medis karena kalian adalah pahlawan kesehatan,” pujinya di depan ratusan peserta.

Nursiah menambahkan, sebelum adanya rencana aksi tersebut, ia sendiri sering memantau kondisi rumah sakit dan puskesmas. Bahkan, setiap rapat pihaknya selalu menekankan tingkat kesejahteraan bagi para tenaga medis. Karena sudah saatnya ada perbaikan bagi mereka yang sudah lama mengabdi. “Aspirasi dalam hal kesejahteraan sudah mulai menjadi keputusan pemda selama ini. Kaitan dengan BPJS maka wajib akan kami penuhi dan saya juga sudah perintahkan instansi terkait untuk membuat aplikasi secara online untuk memantau pekerjaan masing- masing. Hal itu nanti akan kami jadikan sebagai acuan dalam bekerja,” bujuknya.

Nursiah lantas menegaskan, agar para tenaga medis jangan percaya dengan informasi rencana akan dirumahkan. Yang benar saat ini bahwa pemda sudah tidak lagi menerima para tenaga magang.  “Insya Allah kami akan terus memperjuangkan para tenaga medis. Kalau ada yang melakukan intimidasi, maka langsung laporkan kepada saya,” pintanya.

Senada juga ditambahkan Kabag Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah H Lalu Herdan, bahwa persoalan ini sebenarnya sudah dibicarakan. Pemda Lombok Tengah telah berkomitmen tidak akan merumahkan tenaga medis. Tapi informasi ini dibesar-besarkan, sehingga suasannya pun menjadi seperti sekarang ini. ‘’Untuk itu, kami minta agar suasana ini tetap kondusif. Apalagi sekarang ini jelang pilkada. Mari kita jaga kondisivitas daerah ini,’’ ajaknya. (met)

Komentar Anda