Program Lotim Berkembang Tetap Dilanjutkan

BERLANJUT : Program Lotim Berkembang baik itu untuk peternak maupun UMKM dipastikan tetap berlanjut di 2024 mendatang. (Dok/Radar Lombok)

SELONG – Pemkab Lombok Timur memastikan bahwa Program Lotim Berkembang tetap akan berlanjut di tahun 2024 mendatang. Baik itu menyasar para peternak sapi maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui program ini para peternak sapi dan UMKM mendapatkan akses bantuan modal melalui dana KUR dengan bunga ditanggung Pemkab Lombok Timur.

Diketahui program Lotim Berkembang ini merupakan gagasan pemerintah di masa  Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur Sukiman- Rumaksi. Keberadaan program ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar terhindar dari rentenir. Di awal program ini menyasar para peternak sapi. Mereka mendapatkan bantuan KUR dari perbankan yang  ditunjuk tanpa harus membayar bungan. Seiring waktu program ini juga menyasar para pelaku UMKM. Sejauh ini sudah ada ribuan peternak sapi dan UMKM di semua wilayah di Lombok Timur telah tersentuh program ini. Program yang digagas Sukiman- Rumaksi telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bahkan telah dijadikan percontohan oleh pemerintah pusat maupun sejumlah kabupaten dan provinsi lainnya di Indonesia.” Tetap terus berlanjut. Bahkan tim TAPD telah mempersiapkan angaran untuk subsidi bunga,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lombok Timur H. Hasni.

Proses lebih lanjut terkait keberlanjutan program ini di tahun 2024 mendatang terang dia nantinya juga akan dibahas dengan kalangan dewan. Berkaitan dengan Lotim Berkembang yang menyasar UMKM lanjut Hansi, telah mulai berjalan sejak awal 2023. Pemda telah mengalokasikan anggaran subsidi bunga sebesar Rp 1 miliar.  Dari jumlah tersebut per orang mendapatkan subsidi bungan 1 persen. Lotim Berkembang untuk UMKM ini imbuh dia Pemkab Lombok Timur telah bekerja sama dengan PT. Pegadaian untuk menyalurkan dan KUR ke setiap penerima manfaat. Besaran pinjaman KUR yang diberikan mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.” Dari Rp 1 miliar subsidi bunga yang kita alokasikan untuk UMKM melalui Lotim Berkembang maka total akses pinjaman KUR yang digelontorkan sekitar Rp 33 miliar. Kalau masing- masing mendapatkan pinjaman Rp 5 juta maka dari Rp 1 miliar subsidi bunga yang kita alokasikan akan menyasar 6 ribu lebih UMKM,” tandasnya.

Baca Juga :  Kasus Korupsi Proyek Kolam Labuh Labuhan Haji, Jaksa Belum Pikirkan Sidand In Absentia

Diketahui sepanjang tahun 2023 ini jumlah UMKM yang telah mengakses pinjaman KUR melalui program Lotim berkembang ini sebanyak 2.14 UMKM dengan total pinjaman sebesar Rp 18,4 miliar lebih. Sementara jumlah total subsidi bunga yang dibayarkan ke PT Pegadaian sebesar Rp 552 juta lebih.”Lotim Berkembang ini merupakan program unggulan Pemda Lotim untuk mengatasi permasalah rentenir di Lotim, untuk itu program ini akan terus berjalan,” terang Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Diskop Lotim Hirsan.

Jumlah subsidi bunga diakui tahun ini mengalmi penurunan dari tahun sebelumnya, dikarenakan adanya penurunan suku bung dari 6 persen menjadi 3 persen. Sehingga jumlah UMKM yang disisir tahun ini lebih banyak.”Seiring dengan banyaknya pelaku UMKM kita yang mengakses KUR syariah ini, sehingga jatah untuk KUR ini sudah habis di Pegadaian, karena dana yang disiapkan dari PT Pegadaian juga terbatas,” ungkapnya.

Perjanjian kerja sama antara Pemkab Lotim dengan PT Pegadaian terkait penyelenggaraan program ini telah berakhir awal bulan Oktober ini. Akan tetapi kerja sama tersebut akan kembali diperpanjang, karena Pemda memiliki kewajiban untuk membayarkan subsidi bunga sampai dengan satu tahun berjalan.

Baca Juga :  Lombok Timur Raih 6 Anugerah BPMP NTB Award 2023

Disebutkan, meski jatah anggaran dari PT Pegadaian untuk KUR Syariah ini sudah habis, namun pihak Pegadaian telah menawarkan KUR Mikro kepada Pemda Lotim, namun tidak memiliki subsidi bunga dengan jumlah yang lebih besar dari pada KUR Syariah yang diakses melalui program Lotim Berkembang.”Kalau KUR yang diakses dari Lotim Berkembang itu kisaran Rp 1- juta-Rp 10 juta, sementara untuk KUR Mikro ini diberikan kepada UMKM dengan jumlah Rp 10-Rp 20 juta. Nah kami diminta oleh Pegadaian supaya memberikan rekomendasi Diskop sebagai syaratnya,” imbuhnya.

UMKM yang mengakses bantuan modal dari Lotim Berkembang ini terus dilakukan pendampingan dan pemantauan oleh petugas lapangan Diskop Lotim. UMKM tersebut sejauh ini sudah berkembang dan maju. Dan tidak ada pinjaman dari UMKM ini yang macet untuk membayarkan pinjamannya.

Terpisah, Kepala Pegadaian Cabang Selong Ida Bagus Nyoman Widiarta menyampaikan bahwa minat warga Lotim mengakses KUR melalui program Lotim Berkembang sangat tinggi. Pada tahun 2022 selama kurun waktu tiga bulan saja jumlah nasabah yang mengakses KUR Lotim Berkembang ini sebanyak 614 orang dengan total jumlah pinjamannya mencapai Rp 5,5 miliar lebih.” Sedangkan pada tahun 2023, terhitung sampai bulan Juli sebanyak 2014 debitur atau dengan nilai uang Rp 18,4 miliar. Total subsidi dari Pemkab Lotim sebesar Rp 500 juta namun yang baru ditagih hanya 96 juta,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda