Polisi Gagalkan Pengiriman Tujuh Perempuan ke Saudi

Dugaan Kasus Trafficking

TKW
TKW : Sejumlah perempuan yang diduga akan dikirim ke Saudi saat berada di Mapolres Lombok Tengah, Senin (17/6). (M. HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Polisi menggagalkan pengiriman sejumlah perempuan ke Saudi Arabia sebagai TKW non prosedural. Sebanyak tujuh perempuan yang akan diberangkatkan ke Saudi Arabia berhasil diselamatkan aparat Polres Lombok Tengah saat hendak diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Syeikh Zainuddin (ZAM).

Yang pertama terjadi Minggu (16/6) dimana petugas menganggalkan pengiriman empat TKW yakni Nurma, Endang, Farida dan Jenap. Mereka adalah warga Desa Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur. Saat itu mereka diantar oleh seorang tekong bernama Arsiah, warga Desa Tanjung Luar juga. Arsiah pun ditangkap. “ Yang ini kita amankan empat calon TKW. Tekongnya kita tangkap. Kita ketahui bersama Saudi Arabia merupakan negara yang saat ini sedang melakukan moratorium tenaga kerja wanita,” ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Rafles P Girsang, Senin (17/6).

BACA JUGA: Jadi Kurir Sabu, Warga Bonder Dibekuk

Selanjutnya Senin (17/6) kemarin sekitar pukul 05.00 Wita, polisi kembali mengamankan tiga orang lagi yang juga akan diberangkatkan ke Saudi Arabia. Mereka dicegat di pintu keberangkatan ZAM. Mereka adalah Cherry Astrida, warga Desa  Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Siti Maysarah warga Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah, dan Baiq Siti Maryam warga Desa Suwangi Timur Kecamatan Sakra Lombok Timur.” Kalau yang pertama kita amankan semuanya termasuk sponsornya merupakan warga Lombok Timur, sementara tiga orang yang diduga TKW yang kita amankan hari ini (kemarin_red) sponsornya yakni Muslihah, warga Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur,” tegasnya.

Baca Juga :  Enam Warga NTB Nyaris Jadi Korban Trafficking

Penggagalan pengiriman orang ini bermula saat petugas menerima informasi ada sejumlah perempuan akan dikirim ke Saudi dengan transit di Jakarta dengan bantuan agen atau sponsor.” Sampai saat ini tujuh orang bersama satu orang sponsor masih kita amankan untuk kita mintai keterangan. Kita juga masih berkoordinasi dengan pihak BLKLN dan Disnakertrans Provinsi NTB dan sampai sekarang belum ada kita tetapkan sebagai tersangka. Dan kita juga masih mencari agen yang memberangkatkan mereka, karena mereka hanya korban,” tegasnya.

Sementara itu, Arsiah, tekong yang ditangkap, mengaku tidak memberangkatkan mereka ke Saudi. Mereka hanya akan bekerja di Jakarta dan Bogor sebagai ibu rumah tangga.” Ini keluarga yang satu kampung dengan saya dan akan bekerja di Jakarta dan Bogor, hanya saja karena ada sponsor lain yang iri sehingga mereka kira menyebut akan dipekerjakan di Arab Saudi, padahal di Jakarta dan Bogor sudah ada keluarga juga tempat mereka akan bekerja,” tambahnya.

Baca Juga :  Enam Warga NTB Nyaris Jadi Korban Trafficking

BACA JUGA: Pesta Sabu, 3 Warga Sayang-sayang Diringkus

Diakuinya bahwa kalau memang empat orang ini akan diberangkatkan ke Saudi Arabia, maka sudah tentu mereka memiliki paspor, sehingga ia menduga bahwa ada orang yang sengaja menjebaknya. “Saya sendiri yang mengantar mereka ke bandara dan ternyata dari awal keberangkatan juga, mobil saya sudah difoto, dan sampai di bandara saya diamankan bersama empat orang yang saya bawa,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Henli Sunardi dari Lembaga Forum Peduli TKI yang mendampingi para TKW tersebut, disampaikan bahwa pihaknya melihat penangkapan tenaga kerja ini disinyalir ada unsur sakit hati sesama sponsor. “Modusnya pemberangkatan secara ilegal, tapi pada faktanya mereka hanya berangkat ke Jakarta. Sehingga ada kesan pihak keluarga dipaksa untuk mengaku bahwa keluarga mereka akan bekerja di Saudi Arabia padahal tidak seperti itu, makanya kita melihat apa yang dilakuan sebenarnya tidak pas,” terangnya saat ditemui di Mapolres Lombok Tengah.(met)

Komentar Anda