PMI Indonesia Cetak Rekor, Bukti Dunia Usaha Kembali Bergeliat

Airlangga Hartarto

JAKARTA—Pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 ini kembali terlihat pada beberapa indeks indikator. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2021 menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa.

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan April tercatat sebesar 54,6 atau naik dari posisi 53,2 pada bulan Maret 2021. Rilis IHS Markit menunjukkan, ada perbaikan permintaan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga ekspor. Peningkatan permintaan ekspor ini, baru pertama kali terjadi sejak 17 bulan terakhir.

“Setelah sempat terkontraksi tajam pada Triwulan II tahun lalu, tren positif pemulihan ekonomi nasional sudah mulai terlihat sejak Triwulan III/2020. Tahun ini, tren positif pemulihan terus berlanjut,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (3/5), seperti dikutip dari laman ekon.go.id.

Baca Juga :  Airlangga: PPKM Luar Jawa-Bali Dilanjutkan Hingga 23 Desember 2021

Seperti diketahui, angka 50 pada PMI menunjukkan dunia usaha sedang dalam fase ekspansi, didorong oleh keyakinan dunia usaha atas perbaikan kondisi ekonomi. “Pemerintah meyakini dengan kondisi yang sudah mulai kondusif, maka ada kepercayaan dari dunia usaha untuk memulai aktivitas manufakturnya kembali. Geliat dari dunia usaha ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect pada perekonomian Indonesia,” ujar Menko Airlangga.

Pemulihan ekonomi Indonesia terdorong dari perbaikan sisi demand dan supply.  Setelah sempat terkontraksi -2,07% di tahun 2020, sinyal positif pemulihan ekonomi telah terlihat sejak Triwulan III/2020.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Minyak Sawit Potensi Jadi Solusi Krisis Pangan dan Energi Dunia

Pertumbuhan ekonomi dari sisi demand, didorong oleh peningkatan konsumsi, tumbuhnya investasi, realisasi ekspor serta didukung oleh konsumsi pemerintah melalui belanja Kementerian/Lembaga dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tumbuh positif.

Dari sisi supply, sektor utama yang mulai pulih antara lain industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan.  Sementara, sektor yang tetap tumbuh positif pada masa pandemi antara lain sektor pertanian, informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan. (*/gt)

Komentar Anda