Pilkades Rawan Jadi Ajang Judi

Kholidi
Kholidi.( HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 21 November 2019 rawan menjadi ajang judi. Oknum masyarakat bertaruh, siapa yang menang.

Dalam hal ini, Polres Kabupaten Lombok Utara (KLU) menegaskan, siapapun nanti yang kedapatan berjudi, akan ditangkap. “Jadi tidak menutup kemungkinan pesta demokrasi ini akan diwarnai oleh praktik-praktik negatif seperti perjudian itu,” ujar Kapolres KLU AKBP Herman Suriyono kemarin.

Untuk itu anggota kepolisian diturunkan, memantau proses pilkades. Jika ditemukan ada praktik judi, akan langsung ditangkap.

Dari 25 desa yang menyelenggarakan pilkades, terdapat dua desa di Kecamatan Tanjung yang sangat rawan timbul konflik. Di sana personel akan diperbanyak. Termasuk juga di 11 desa yang akan menggelar seleksi tambahan Oktober nanti. “11 desa ini sangat rawan, karena ada yang harus tidak lolos dalam seleksi. Harus lolos lima orang maksimal,” terangnya.

Jumlah personel yang akan diterjunkan 234 orang dan nanti juga akan ada bantuan kendali operasi (BKO) dari Polda dan TNI.

Kepala DP2KBPMD KLU Kholidi mengapresiasi dukungan polres dalam mengamankan setiap tahapan pilkades. “Kami menyampaikan terima kasih atas keterlibatan aktif dalam proses keamanan ini,” ucapnya.

Rencananya, setelah melakukan seleksi tambahan, akan ada aksi damai dengan dihadiri para calon kades yang ditetapkan. Kampanye damai digelar Oktober sebelum mulainya kampanye resmi.

Kholidi sendiri berharap polres terus bisa mengawal tahapan pilkades, utamanya surat suara, mulai dari tahap percetakan, penyimpanan, pendistribusian, hingga perhitungan. “Kita akan membuat SOP-nya nanti,” jelasnya. (flo)

Komentar Anda